Network
ISU BOGOR - Gejala Omicron saat makan banyak dikeluhkan di sejumlah negara Eropa dan Asia, termasuk di Indonesia. Maka dari itu penting diwaspadai saat Anda mengalami dua tanda ini, kata para ahli.
Bukan rahasia lagi bahwa Omicron telah menjadi strain dominan di banyak negara, diantaranya Indonesia. Terlebih, kini dilaporkan munculnya sub-varian baru yang disebut BA.2.
Hal itu kini mulai mendapatkan lebih banyak sorotan dan sedang dipelajari. Namun, satu hal yang penting diingat dari gejala Omicron saat makan, penderitanya kini banyak merasakan hilang nafsu makan dan kerap melewatkan makan.
Baca Juga: Gejala Omicron? Ratu Elizabeth II Alami Pilek Ringan Kata Istana Buckingham
Jika ada satu hal yang dipelajari para ahli tentang Omicron, itu adalah tingkat penularan yang tinggi dari paket virus.
Mampu menemukan gejala dan mengisolasi diri dengan segera dapat membantu menghentikan penyebaran.
Namun, gejala Omicron tidak hanya mencakup batuk, demam dan kehilangan atau perubahan rasa dan bau.
Baca Juga: Gejala Omicron Paling Umum, Dua Tanda Baru Virus Siluman Ini Patut Diwaspadai
Faktanya, data dari aplikasi ZOE COVID Study menemukan bahwa hanya setengah dari pasien yang mengalami ketiga cara tradisional ini.
Aplikasi ini digunakan untuk mengamati gejala Covid dengan menerima laporan diri dari penggunanya yang dinyatakan positif.
Sekarang, mereka melaporkan bahwa tanda-tanda termasuk kehilangan nafsu makan dan melewatkan makan “semuanya bisa menjadi gejala COVID-19”.
Baca Juga: 9 Gejala Omicron Paling Umum pada Orang yang Sudah Divaksin, Nomor Terakhir Tak Disangka
Terlebih lagi, mereka telah memperhatikan "peningkatan tajam" dalam laporan gejala gastrointestinal ini.
Tanda-tanda lain yang digolongkan sebagai masalah pencernaan adalah: diare, perut, nyeri dan mual (merasa sakit).
Beberapa gejala seperti diare dikaitkan dengan infeksi pada awal pandemi.
Baca Juga: Gejala Omicron pada Remaja, Ini yang Harus Diwaspadai Para Orang Tua
Aplikasi Studi COVID ZOE melaporkan bahwa gejala seperti ini "adalah ciri umum" pada waktu itu.
Namun, mereka menambahkan bahwa sementara gejala ini dapat menandakan Omicron, laporannya tidak lebih tinggi dari apa yang mereka amati dengan varian Delta.
Penelitian ini juga menekankan bahwa "kemungkinan" ada satu atau lebih penyakit perut yang berkeliaran.
Salah satu yang paling umum adalah apa yang disebut norovirus bug muntah musim dingin.
Aplikasi ZOE COVID Study membagikan bahwa praktik kebersihan makanan yang baik, seperti mencuci tangan dan memasak makanan dengan benar dapat membantu melindungi dari masalah perut tertentu.
Dan juga mengubah pola makan Anda untuk memastikan mikrobioma yang sehat dapat membantu.
Daftar ini terdiri dari informasi dari para ahli yang merawat atau meneliti varian Omicron serta laporan pasien.
Jika Anda mengalami gejala Covid, Anda harus mengisolasi diri dan menjalani tes.***
