Terobosan Covid-19: Peneliti Temukan Obat Antidepresan untuk Meminimalisir Kematian Akibat Virus

- 18 November 2021, 23:30 WIB
Peneliti telah membuat terobosan COVID-19 setelah menemukan obat antidepresan yang paling umum dikaitkan dengan tingkat kematian yang lebih rendah. Ilustrasi anti depresan.
Peneliti telah membuat terobosan COVID-19 setelah menemukan obat antidepresan yang paling umum dikaitkan dengan tingkat kematian yang lebih rendah. Ilustrasi anti depresan. /Pexels/

Para peneliti menjelaskan bahwa kemungkinan manfaat mengonsumsi SSRI jika Anda menderita COVID-19 dapat mencakup kemampuan obat untuk mengurangi kadar sitokin pro-inflamasi, mengendalikan aspek respons inflamasi yang merusak, dan menghentikan masuknya SARS-CoV- 2 ke dalam sel.

Mereka menunjukkan bahwa beberapa penelitian SSRI menunjukkan bahwa mereka menghasilkan efek antivirus.

Tetapi para peneliti memperingatkan bahwa sementara penelitian ini menghasilkan beberapa hasil yang menjanjikan, mungkin ada faktor lain yang berperan yang berdampak pada hasil.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 AstraZaneca Terjual Hingga 2,2 Miliar Dolar dalam 9 Bulan Pertama

Mereka menulis dalam makalah penelitian disebutkan temuan ini menunjukkan bahwa SSRI, jika terbukti efektif, bisa menjadi pilihan terapi untuk mengurangi kematian di antara pasien dengan COVID-19.

"Penelitian lebih lanjut dan uji klinis acak besar diperlukan untuk menjelaskan efek SSRI secara umum, atau lebih khusus dari fluoxetine dan fluvoxamine, pada tingkat keparahan hasil COVID-19."

Tetapi penulis utama Tomiko Oskotsky, MD, meyakinkan bahwa hasil penelitian ini masih menggembirakan.

Baca Juga: dr. Tirta Prediksi Gelombang 3 Covid-19 Terjadi saat Tahun Baru dan Lebaran: Bukan Konspirasi, Tapi Mobilisasi

"Penting untuk menemukan sebanyak mungkin pilihan untuk mengobati kondisi apa pun," kata dia.

"Obat atau perawatan tertentu mungkin tidak berfungsi atau ditoleransi dengan baik oleh semua orang. Data dari catatan medis elektronik memungkinkan kami untuk dengan cepat melihat obat yang ada yang dapat digunakan kembali untuk mengobati COVID-19 atau kondisi lain."

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x