Studi Baru: 28 Ribu Ton Sampah COVID-19 Sekarang Berputar-putar di Lautan

- 10 November 2021, 22:38 WIB
Studi Baru: 28 Ribu Ton Sampah COVID-19 Sekarang Berputar-putar di Lautan. Foto Ilustrasi sampah masker
Studi Baru: 28 Ribu Ton Sampah COVID-19 Sekarang Berputar-putar di Lautan. Foto Ilustrasi sampah masker /Ocean Magazine

ISU BOGOR - Studi terbaru menemukan selama pandemi COVID-19, lebih dari 28.000 ton (25.000 metrik ton) sampah plastik terkait pandemi, seperti masker dan sarung tangan, telah berakhir di laut.

Itu lebih dari 2.000 bus tingkat limbah, The Guardian melaporkan. Dan dalam beberapa tahun, sebagian dari sarung tangan plastik dan bahan kemasan dari pembelian pandemi bisa berputar-putar di Kutub Utara.

Dilansir dari Live Science pada Rabu 10 November 2021, analisis tersebut menemukan bahwa 193 negara menghasilkan sekitar 9,2 juta ton (8,4 juta metrik ton) sampah plastik terkait pandemi dari awal pandemi hingga pertengahan Agustus 2021.

Baca Juga: Netizen Diskusikan Rumor Kencan V BTS dengan Putri Presiden Paradise Group, Knetz: Berita Sampah!

Sebagian besar plastik - sekitar 87,4% - digunakan oleh rumah sakit, sementara 7,6% digunakan oleh individu. Pengemasan dan alat uji masing-masing menyumbang sekitar 4,7% dan 0,3% dari limbah, para penulis melaporkan dalam sebuah penelitian baru-baru ini, yang diterbitkan secara online pada 8 November di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Tim mengembangkan model untuk memprediksi berapa banyak sampah plastik ini berakhir di laut setelah dibuang. Mereka memperkirakan bahwa, pada 23 Agustus, sekitar 28.550 ton (25.900 metrik ton) puing-puing plastik telah menemukan jalannya ke lautan, diangkut ke sana oleh 369 sungai besar, menurut The Guardian.

Dalam waktu tiga tahun, sebagian besar puing-puing akan bergeser dari permukaan laut ke pantai dan dasar laut, dengan lebih dari 70% terbawa ke pantai pada akhir tahun, tulis para penulis.

Baca Juga: Banyak yang Tidak Pakai Masker di Malioboro, Epidemiolog: Kenapa Kita Sudah Abai Ya?

Sementara dalam jangka pendek, sampah sebagian besar akan berdampak pada lingkungan pesisir di dekat sumber aslinya, dalam jangka panjang, tumpukan sampah dapat terbentuk di laut terbuka, prediksi model tersebut.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x