Sebagian energi dari tonjolan ditransfer ke Bulan, secara bertahap mendorong bola ke orbit yang lebih tinggi.
Sama seperti duduk di bagian luar korsel yang berputar, gerakannya seperti ingin mengayunkan Bulan menjauh dari Bumi.
Baca Juga: Penampakan Fenomena Bulan Purnama Merah Muda Sempurna di Langit Indonesia
Menurut beberapa teori, Bulan akan terus terbang menjauh dari kita sampai tidak lagi menjadi tetangga kosmik terdekat Bumi.
Astronom lain berspekulasi bahwa Bulan akan kembali ke Bumi suatu hari nanti, sebelum sepenuhnya dilenyapkan oleh gravitasi.
Orbit Bulan terhadap Bumi berbentuk elips dan tidak bulat sempurna, sehingga semakin dekat atau semakin jauh dari kita setiap malam.
Baca Juga: Jangan Lewatkan Fenomena Bulan Purnama Super Pink Moon pada April 2021
Namun, rata-rata, Bulan berada sekitar 240.000 mil (385.000 km) jauhnya.
Para astronom telah mengukur jarak ini dari Bumi ke Bulan dengan menembakkan laser ke panel reflektor yang ditinggalkan di permukaan bulan oleh astronot Apollo NASA.
Observatorium di New Mexico, Prancis, Italia, dan Jerman menembakkan laser ke reflektor dan mengukur waktu yang dibutuhkan sinar untuk memantul kembali, mengungkapkan seberapa jauh Bulan dan seberapa cepat ia berputar.