Network
ISU BOGOR - Menjadi seorang penulis profesional tidak tiba-tiba. Membutuhkan waktu dan proses untuk mewujudkan impian para penulis itu.
Salah satu cara mencapai itu adalah dengan menentukan niche menulis dari sekarang. Sebab hal ini penting untuk digeluti sejak dini. Bak pisau yang semakin diasah semakin tajam.
Seorang storyteller, Angiola Hary Prabowo berkisah, tahun 2004-2011 dirinya diombang-ambing tugas jurnalis. Ia harus bisa menulis semua hal.
"Tapi saya jadi bingung, fokus saya kemana," kata Angrybow, panggilan akrabnya, Selasa, 25 Mei 2021.
Untuk mencari tahu, ia kemudian tanya ke teman dan seniornya di lapangan.
"Saya ini kalau nulis berita, yang bagus berita apa?" kata dia mengulang kembali pertanyaannya.
Mereka (teman dan seniornya, red) bilang, seorang Angrybow bagus kalau menulis soal hukum dan politik. Sebab kalau nulis itu dia suka 'nakal'.
Baca Juga: Rose BLACKPINK Ungkap Rasanya Dikreditkan Sebagai Penulis Lagu Pertama Kalinya
Namun, Angrybow tidak tertarik dengan politik. Apalagi politik Indonesia saat itu masih labil.
"Tapi sekarang politik Indonesia sudah mulai punya 'wajah', maka saya mau coba ke situ," terangnya.
Kemudian pada tahun 2012-2015 dirinya memutuskan untuk konsisten menjadi penulis ekonomi makro. Selang 3 tahun kemudian dirinya mulai melirik politik.
Baca Juga: 7 Tips Menulis dan Menerbitkan Buku untuk Pemula
"Dan masih mencari niche saya," sambungnya.
Menurutnya, seorang penulis pemula dari sekarang mulai mengasah konsentrasi menulisnya ke arah mana. Apakah edukasi, ekonomi, politik, olahraga, atau budaya.
"Lebih baik kita jadi sesuatu berdasarkan apa yang kita asah dari waktu ke waktu," pungkasnya.
Menemukan niche seorang penulis bisa dari kesukaan atau hobi. Misal, seorang mahasiswa menyukai dunia traveling, kemudian ia juga tertarik dengan menulis. Hobi traveling-nya itu bisa menjadi konten menulisnya.***
