Khutbah Jumat Bulan Syaban : Dua Amalan Ringan Bernilai Besar Tapi Banyak Ditinggalkan

- 25 Maret 2021, 18:50 WIB
Khutbah Jumat kali ini mengingatkan umat muslim bahwa ada amalan ringan bernilai besar tapi banyak ditinggalkan*
Khutbah Jumat kali ini mengingatkan umat muslim bahwa ada amalan ringan bernilai besar tapi banyak ditinggalkan* /Pixabay/cuivie

ISU BOGOR - Naskah khutbah Jumat kali ini mengingatkan bahwa ternyata manusia tak hanya abai pada amalan-amalan berat.

Bahkan, yang ringan tapi bernilai besar pun kerap ditinggalkan begitu saja, dan ini terjadi sejak zaman Rasulullah.

Dalam khutbah singkat ini, penting pula ditegaskan bahwa keistimewaan sebuah amalan tak mesti terkait dengan beratnya amalan itu dilaksanakan.

Baca Juga: Khutbah Jumat Terakhir Bulan Rajab : Bahaya Miras, Aspek Kesehatan Maupun Sosial

Tasbih, tahmid, dan takbir adalah di antara contohnya. Ketiganya memuat ekspresi pengakuan atas Allah sebagai Dzat yang Mahasuci, Maha Terpuji, dan Mahabesar.

Khutbah Jumat kali ini berjudul "Dua Amalan Ringan Bernilai Besar Tapi Banyak Ditinggalkan"

Khutbah I

أَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ قَسَّمَ فَضْلَهُ بَيْنَ عِبَادِهِ وَضَمَنَ الْأَرْزَاقَ وَقَسَّمَ الزِّيَادَةَ وَرَبَّى الزَّرْعَى تَرْبِيَةَ الطِّفْلِ فِيْ مِهَادِهِ أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى يَحْسُرُ اللِّسَانُ عَنْ تَعْدَادِهِ وَأَشْكُرُهُ شُكْرَ مَنْ أَفْرَدَهُ بِتَوَكُّلِهِ وَاعْتِمَادِهِ وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا اِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَنْصَارِ الدِّيِنِ وَأَمْدَادِهِ أَلَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِي اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى

Baca Juga: Khutbah Jumat Bulan Rajab: Renungan Hakikat dari Ikhtiar dan Doa

Hadirin jamaah shalat Jumat yang berbahagia, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Pada kesempatan yang baik ini, khatib mengambil judul “Dua Amalan Ringan Bernilai Besar Tapi Banyak Ditinggalkan," berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

وَرَوَيْنَا فِيْ سُنَنِ أَبِيْ دَاوُدَ وَالتَّرْمِذِيْ وَالنَّسَائِيْ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ خَصْلَتَانِ أَوْخَلَّتَانِ لَايُحَافِظُ عَلَيْهِمَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ هُمَا يَسِيْرٌ وَمَنْ يَعْمَلُ بِهِمَا قَلِيْلٌ يُسَبِّحُ اللهَ تَعَالَى دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ عَشْرًا وَيَحْمَدُ عَشْرًا وَيُكَبِّرُ عَشْرًا فَذَالِكَ خَمْسُوْنَ وَمِائَةٌ بِاللِّسَانِ وَأَلْفٌ وَخَمْسُمِائَةٍ فِي الْمِيْزَانِ وَيُكَبِّرُ أَرْبَعًا وَثَلَاثِيْنَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ وَيَحْمَدُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِيْنَ وَيُسَبِّحُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِيْنَ فَذَالِكَ مِائَةٌ بِاللِّسَانِ وَأَلْفٌ بِالْمِيْزَانِ

Artinya: Disebutkan dalam kitab sunan Abi Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, dari ‘Abdillah bin ‘Umar radliyallahu ‘anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “Terdapat dua perkara jika seorang Muslim menjaganya maka akan masuk surga.

Baca Juga: Khutbah Jumat Bulan Rajab Februari 2021: Surga Tanda Kekuasaan Allah saat Isra Mi’raj

Dua perkara itu mudah tapi sedikit orang yang menjalankan. Yaitu membaca tasbih, tahmid, dan takbir, masing-masing 10 kali setiap selesai shalat fardhu. Jika ditotal jumlah bacaannya adalah 150 kali dalam ucapan dan 1.500 kebaikan dalam timbangan amal.

Membaca takbir 34 kali, tahmid dan tasbih masing-masing 33 kali menjelang tidur. Jika ditotal menjadi 100 kali dalam ucapan dan 1.000 kebaikan dalam timbangan.”

Mendengar hadits Rasulullah serentak para sahabat bertanya, “Mengapa dua hal yang mudah, namun sedikit yang menjalankan?”

Baca Juga: Kemenag Siapkan Naskah Khutbah Jumat, Tapi Sifatnya Tak Wajib Bagi Setiap Masjid

Rasulullah menjelaskan dalam lanjutan haditsnya: يَأْتِيْ أَحَدَكُمْ فِيْ مَنَامِهِ فَيُنَوِّمُهُ قَبْلَ أَنْ يَقُوْلَهُ وَيَأْتِيْهِ فِيْ صَلَاتِهِ فَيُذَكِّرُهُ قَبْلَ أَنْ يَقُوْلَهَا إسناده صحيح

“Setan datang kepada salah satu dari kalian ketika tidur. Setan menidurkannya sebelum ia membaca dzikir tersebut (tasbih, tahmid, dan takbir). Dan ia (setan) datang dalam shalatnya kemudian mengingatkan hajat-hajatnya sebelum ia membaca dzikir tersebut.” Sanad hadits adalah shahih. (Syekh Nawawi, Al-Adzkar, Semarang: Pustaka ‘Alawiyah, hal. 68-69).

Dua perkara dalam hadits tersebut adalah membaca dzikir setelah selesai shalat fardhu dan menjelang tidur.

Rasulullah menganggap bahwa amaliah ini adalah sangat mudah dan ringan. Namun hanya sedikit saja yang secara konsisten menjalankannya.

Baca Juga: Khutbah Jumat Muharram: Baca Surat Al Iklhas 1000 Kali di Hari Asyura, Bebas Azab Allah Selamanya

Hadirin rahimakumullah, Surga dan neraka keduanya adalah makhluk Allah yang diciptakan sebagai tempat hunian terakhir bagi umat manusia. Tinggal siapa yang akan menjadi penghuni surga, dan siapa yang akan menghuni neraka, adalah hak prerogatif Allah merahmati hamba-hamba-Nya.

Namun demikian manusia diberikan ruang seluas-luasnya untuk berikhtiar, berlomba-lomba meraih surga. Salah satu bentuknya sebagaimana tertulis dalam hadits adalah membaca tasbih (subhânallâh), tahmid (alhamdulillâh), dan takbir (allâhu akbar) masing-masing 10 kali setiap selesai shalat fardhu.

Membaca takbir 34 kali, tasbih 33 kali, dan tahmid 33 kali ketika hendak tidur. Dengan membaca dzikir tersebut sebanyak 250 kali, setidaknya telah menabung 2.500 kebaikan dalam sehari semalam.

Kelipatan ini sebagaimana Allah kabarkan dalam Al-Qur’an: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا (١٦٠) “Barang siapa berbuat satu kebaikan maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya” (QS Al-An’am[6]: 160).

Hadirin rahimani wa rahimakumullah, Kehidupan ini ibarat menabung untuk kehidupan di masa mendatang (akhirat). Setiap embusan napas, gerakan anggota badan, semuanya dinilai oleh malaikat pencatat amal.

Nilai baik akan memberatkan timbangan baik dan nilai jelek akan memberatkan timbangan jelek pula. Manusia hanya pasrah dengan hasil yang diperolehnya kelak.

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (٧) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (٨)

Artinya: “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. dan Barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, Apakah akan menerima buku catatan terbaik, yang artinya akan menjadi penghuni surga? Atau justru sebaliknya, jelek buku catatan amalnya dan menerima balasan neraka, na’udzu billah min dzalik.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ. ***

Editor: Wilda Wijayanti

Sumber: NU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x