Khutbah Jumat Bulan Syaban : Dua Amalan Ringan Bernilai Besar Tapi Banyak Ditinggalkan

- 25 Maret 2021, 18:50 WIB
Khutbah Jumat kali ini mengingatkan umat muslim bahwa ada amalan ringan bernilai besar tapi banyak ditinggalkan*
Khutbah Jumat kali ini mengingatkan umat muslim bahwa ada amalan ringan bernilai besar tapi banyak ditinggalkan* /Pixabay/cuivie

“Setan datang kepada salah satu dari kalian ketika tidur. Setan menidurkannya sebelum ia membaca dzikir tersebut (tasbih, tahmid, dan takbir). Dan ia (setan) datang dalam shalatnya kemudian mengingatkan hajat-hajatnya sebelum ia membaca dzikir tersebut.” Sanad hadits adalah shahih. (Syekh Nawawi, Al-Adzkar, Semarang: Pustaka ‘Alawiyah, hal. 68-69).

Dua perkara dalam hadits tersebut adalah membaca dzikir setelah selesai shalat fardhu dan menjelang tidur.

Rasulullah menganggap bahwa amaliah ini adalah sangat mudah dan ringan. Namun hanya sedikit saja yang secara konsisten menjalankannya.

Baca Juga: Khutbah Jumat Muharram: Baca Surat Al Iklhas 1000 Kali di Hari Asyura, Bebas Azab Allah Selamanya

Hadirin rahimakumullah, Surga dan neraka keduanya adalah makhluk Allah yang diciptakan sebagai tempat hunian terakhir bagi umat manusia. Tinggal siapa yang akan menjadi penghuni surga, dan siapa yang akan menghuni neraka, adalah hak prerogatif Allah merahmati hamba-hamba-Nya.

Namun demikian manusia diberikan ruang seluas-luasnya untuk berikhtiar, berlomba-lomba meraih surga. Salah satu bentuknya sebagaimana tertulis dalam hadits adalah membaca tasbih (subhânallâh), tahmid (alhamdulillâh), dan takbir (allâhu akbar) masing-masing 10 kali setiap selesai shalat fardhu.

Membaca takbir 34 kali, tasbih 33 kali, dan tahmid 33 kali ketika hendak tidur. Dengan membaca dzikir tersebut sebanyak 250 kali, setidaknya telah menabung 2.500 kebaikan dalam sehari semalam.

Kelipatan ini sebagaimana Allah kabarkan dalam Al-Qur’an: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا (١٦٠) “Barang siapa berbuat satu kebaikan maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya” (QS Al-An’am[6]: 160).

Hadirin rahimani wa rahimakumullah, Kehidupan ini ibarat menabung untuk kehidupan di masa mendatang (akhirat). Setiap embusan napas, gerakan anggota badan, semuanya dinilai oleh malaikat pencatat amal.

Nilai baik akan memberatkan timbangan baik dan nilai jelek akan memberatkan timbangan jelek pula. Manusia hanya pasrah dengan hasil yang diperolehnya kelak.

Halaman:

Editor: Wilda Wijayanti

Sumber: NU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x