Fenomena Langit di Pekan Ketiga Maret 2021, Mulai Apogee Bulan Sampai Perbani Awal

- 17 Maret 2021, 20:32 WIB
Tangkapan layar instastory warganet di Banggai, Sulawesi Tengah tentang penampakan benda angkasa yang diduga Lintang Kemukus atau meteor atau komet pada Selasa malam 16 Maret 2021.
Tangkapan layar instastory warganet di Banggai, Sulawesi Tengah tentang penampakan benda angkasa yang diduga Lintang Kemukus atau meteor atau komet pada Selasa malam 16 Maret 2021. /

 

ISU BOGOR - Berikut beberapa fenomena antariksa yang bakal menghiasi langit dalam sepekan terakhir di Maret 2021. Setidaknya ada empat fenomena langit yang akan terjadi.

Berdasarkan data yang dikutip dari Pusat Sains Antariksa dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), fenomena antariksa ini terjadi dalam kurun waktu 15 - 21 Maret 2021.

Beberapa fenomena langit ini ada yang bisa disaksikan langsung oleh mata telanjang, ada juga yang harus menggunakan alat bantu.

Baca Juga: Fenomena Lintang Kemukus Juga Terjadi di Inggris, Ilmuwan Sebut Fireball Langka

Baca Juga: VIDEO: Penampakan Fenomena Lintang Kemukus di Langit Banggai Sulawesi Tengah yang Viral di Facebook

1. Apogee Bulan pada tanggal 18 Maret 2021

Apogee Bulan di Maret 2021 terjadi pada pukul 12.09.51 WIB, 13.09.51 WITA, atau 14.09.51 WIT. Sehingga Apogee Bulan ini baru dapat disaksikan ketika terbit sekitar pukul 09.30 waktu setempat dari arah timur-timur laut.

Kemudian berkulminasi di arah utara sekitar pukul 15.30 waktu setempat dan terbenam di arah barat-barat laut sekitar pukul 21.30 waktu setempat. Bulan berjarak 405.283 km dari Bumi (geosentrik) ketika Apogee Bulan dan berada di sekitar konstelasi Aries dengan iluminasi 19,9%.

2. Triple Konjungsi Bulan-Mars-Aldebaran (19 Maret)

Puncak konjungsi Bulan Mars terjadi pada tanggal 20 Maret pukul 02.18.52 WIB dengan sudut pisah 1,94°. Tetapi Bulan dan Mars baru dapat disaksikan pada 19 Maret sejak akhir senja bahari (42 menit setelah terbenam Matahari) dari arah barat laut dengan ketinggian Bulan sebesar 45° dan sudut pisah 3,97°.

Baca Juga: Fenomena Lintang Kemukus Muncul di Langit Sulawesi, Antara Mitos dan Tetengger Pagebluk

Baca Juga: Fenomena Hujan Meteor di Langit Banggai Sulawesi Tengah, Warga Dibuat Kaget

Bulan juga berkonjungsi dengan Aldebaran dengan sudut pisah 7,04° sehingga membentuk konjungsi segitiga antara Bulan, Mars, dan Aldebaran. Ketampakan terakhir terjadi di arah barat-barat laut pada 22.20 waktu setempat dengan sudut pisah Bulan-Mars sebesar 3,00° dan sudut pisah Bulan-Pleiades sebesar 6,18°. Berselang 20 menit kemudian, ketiga benda langit ini sudah berada di bawah ufuk.

3. Ekuinoks Maret (20 Maret)

Ekuinoks Maret merupakan titik perpotongan ekliptika dan ekuator langit yang dilewati Matahari dalam perjalanan semu tahunan Matahari dan langit belahan Selatan menuju Utara. Fenomena ini terjadi pada pukul 16.37.25 WIB, 17.37.25 WITA, dan 18.37.25 WIT.

Bagi pengamat yang berada di jalur khatulistiwa, Matahari akan tepat berada di atas kepala ketika tengah hari. Sedangkan untuk tempat yang lain, Matahari akan sondong ke Utara atau Selatan sejauh lintang lokasi.

Ketika Ekuinoks, Matahari akan terbit nyaris tepat di arah Timur dan terbenam nyaris tepat di arah Barat. Saat Matahari tepat di atas kepala, biasanya dikenal sebagai fenomena tanpa bayangan.

4. Fase Bulan Perbani Awal (21 Maret)

Puncak fenomena ini terjadi pada pukul 21.40.22 WIB, 22.40.22 WITA, dan 23.40.22 WIT. Sehingga, Bulan Perbani Awal ini dapat disaksikan sejak terbit ketika tengah hari dari arah timur-timur laut, berkulminasi di arah utara menjelang terbenam Matahari, dan kemudian terbenam di arah barat-barat laut sekitar tengah malam.

Bulan berjarak 398.531 km dari Bumi (geosentrik) ketika puncak fase perbani awal dan berada di sekitar konstelasi Taurus.

Seperti diberitakan sebelumnya dalam dua hari terakhir ini dibeberapa wilayah di Indonesia terjadi penampakan fenomena langit berupa hujan meteor.

Tak sedikit masyarakat yang terkejut dengan fenomena alam yang menghiasi langit nusantara.

Bahkan ada yang mengkaitkan peristiwa alam itu disebut sebagai Lintang Kemukus atau Komet atau Bintang berekor.

Seperti yang terjadi di langit Sulawesi, warga Banggai, Sulawesi Tengah pada Selasa malam 17 Maret 2021 dikejutkan dengan fenomena jatuhnya benda antariksa yang diduga Lintang Kemukus.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x