Contoh Qada pun bermacam-macam, misalnya matahari yang terbit dari Timur dan tenggelam di Barat, bumi dan planet-planet lainnya yang mengelilingi matahari, kematian juga kelahiran.
Sedangkan contoh Qadar mulai dari menjadi pintar karena belajar, mendapatkan predikat juara lantaran usaha, memiliki harta berlimpah karena bekerja keras dan menjadi anak yang disenangi karena memiliki perangai ramah juga jujur.
Disisi lain mengandai-andai suatu kejadian meskipun hanya mengucapkan perkataan لَوْ (seandainya) apabila mengesampingkan takdir (kepasti) Allah, juga termasuk bentuk syirik.
Misalnya seseorang berkata "Seandainya ia tidak naik pesawat, niscaya ia selamat’, karena berkeyakinan bahwa penyebab tewasnya adalah naik pesawat yang mengalami kecelakaan. Padahal tewasnya karena sudah ditakdirkan Allah.
Tidak naik pesawat pun, jika sudah ditakdirkan Allah, pasti akan mati juga.
Memberikan penjelasan dengan disertai uraian tentang sebab akibat adalah sah-sah saja, karena Islam juga mengakui adanya sebab dan akibat. Namun harus disertai pula dengan penjelasan bahwa semua itu karena takdir Allah.
Allah menegaskan dalam firman-Nya:
الَّذِينَ قَالُوا لِإِخْوَانِهِمْ وَقَعَدُوا لَوْ أَطَاعُونَا مَا قُتِلُوا …