Dilarang Lakukan Ini di Bulan Rajab, Dosanya Berlipat

- 13 Februari 2021, 18:59 WIB
ILUSTRASI. Dilarang lakukan ini di bulan Rajab, salah satunya peperangan
ILUSTRASI. Dilarang lakukan ini di bulan Rajab, salah satunya peperangan /Photo by Alekon pictures / Unsplash/

Sudah pasti adalah diperbolehkan. Karena Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun pernah mendapat aduan dari kalangan hawa kaum muslimat. Aduannya adalah berangkat dari kecemburuannya terhadap pahala yang diperoleh kaum Adam yang bisa berangkat perang. Apakah tidak ada solusi buat mereka agar juga mendapat pahala? Lalu diperintahkan agar mereka senantiasa berdzikir subhanallah wa al-hamdulillah wa la ilaha illa allah wa allahu akbar.

Hadits ini, sebagian juga diriwayatkan atas aduan kaum dhu’afa yang cemburu dengan amal sosial orang aghniya’. Lalu diberi solusi oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam agar mereka senantiasa berdzikir dengan lafadh di atas sebanyak 33 kali tiap-tiap selepas sholat fardlu.

Dua hadits ini setidaknya memberikan gambaran tentang bolehnya tafaulan atau tabarrukan. Tabarrukan yang dilakukan oleh kaum muslimat dan kaum dhu’afa adalah terhadap amal para pejuang Islam yang dijanjikan besarnya fahala dan orang kaya yang mudah melakukan ibadah sosial. Meski caranya kemudian ditunjukkan oleh Nabi melalui wirid.

Nah, bagaimana dengan melakukan puasa pada bulan-bulan yang dimuliakan? Jawabnya sudah pasti diperbolehkan sebagaimana tafaulan dan tabarrukannya para sahabat di atas. Karena tidak ada yang menolak, bahwa puasa itu hukumnya adalah diperbolehkan di waktu kapan saja, selagi tidak menerjang 5 waktu haram berpuasa, yaitu puasa di dua hari raya, dan puasa di hari tasyriq (11, 12 dan 13 Dzul Hijjah). ***

Halaman:

Editor: Wilda Wijayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah