Dilarang Lakukan Ini di Bulan Rajab, Dosanya Berlipat

- 13 Februari 2021, 18:59 WIB
ILUSTRASI. Dilarang lakukan ini di bulan Rajab, salah satunya peperangan
ILUSTRASI. Dilarang lakukan ini di bulan Rajab, salah satunya peperangan /Photo by Alekon pictures / Unsplash/

“Sesungguhnya perbuatan aniaya yang dilakukan pada bulan-bulan yang dimuliakan, adalah lebih besar kesalahannya dan dosanya dibanding perbuatan aniaya yang dilakukan di selain bulan-bulan itu. Meskipun perbuatan aniaya itu adalah merupakan dosa besar di segala kondisi, akan tetapi adalah merupakan kehendak mutlak Allah SWT menjadikannya lebih besar lagi dosanya bila dilakukan pada bulan-bulan tertentu.” (Abu al-Fida ibn Katsir, Tafsir al-Qur’an al-Adhim, Kairo: Maktabah Aulad al-Syeikh li AL-Turats, 2000, Juz 7, halaman 198).

Nah, jika hal-hal di atas bersangkutan dengan perkara-perkara yang haram dilakukan dan mengarah pada sanksi dari perbuatan dhalim di bulan-bulan yang mulia, lantas bagaimana dengan perbuatan baik yang dilakukan di bulan-bulan tersebut? Begini, para ulama memandangnya.

Ibnu Katsir (w. 774 H) menjelaskan secara detail mengenai hikmah dari dimuliakannya bulan-bulan tertentu:

وإنّما كانت الأشهر المحرّمة أربعةً: ثلاثة سرد، وواحد فرد، لأجل مناسك الحجّ والعمرة، فحرّم قبل شهر الحجّ شهر وهو ذو القعدة، لأنّهم يقعدون فيه عن القتال، وحرّم شهر ذي الحجّة لأنّهم يوقعون فيه الحجّ، ويشتغلون فيه بأداء المناسك، وحرّم بعده شهر آخر وهو المحرّم، ليرجعوا فيه إلى أقصى بلادهم آمنين، وحرّم رجب في وسط الحول لأجل زيارة البيت والاعتمار به لمن يقدم إليه من أقصى جزيرة العرب، فيزوره ثمّ يعود إلى وطنه آمناً

“Sesungguhnya bulan-bulan yang dimuliakan dalam Islam itu ada 4. Tiga di antaranya berturut-turut (saradun), dan satu di antaranya yang disendirikan (fardun). Karena arah manasik haji dan umrah, maka dimuliakan 1 bulan sebelum haji yaitu bulan Dzul Qa’dah. Karena para jamaah haji saat itu melakukan gencatan senjata, berhenti dari peperangan. Dimuliakannya Bulan Dzul Hijjah, sebab para jamaah haji berangkat ke tanah suci untuk haji dan mereka sibuk dengan amaliah manasik haji.

Baca Juga: Awal Bulan Rajab 1442 H Jatuh Pada Sabtu 13 Februari 2021, Ini Niat dan Doa Buka Puasanya

Baca Juga: Catat Jadwal Puasa Rajab 2021, 10 Hari Agar dapat Pahala Maksimal

Baca Juga: Besok, 13 Februari 2021 Awal Bulan Rajab. Ini Niat Puasa Rajab dan Dalil Keutamaannya

Kemudian dimuliakan bulan lainnya yaitu Muharram, karena para jamaah haji tengah mempersiapkan diri untuk kepulangan menuju negara tempat mereka masing-masing. Lalu dimuliakan bulan Rajab di tengah-tengah tahun, karena arah persiapan ziyarah menuju Baitullah dan melakukan Umrah, khususnya bagi orang yang tinggal di seantero jazirah Arab. Mereka menziarahi Baitullah lalu pulang kembali ke negaranya dalam kondisi aman.” (Abu al-Fida ibn Katsir, Tafsir al-Qur’an al-Adhim, Kairo: Maktabah Aulad al-Syeikh li AL-Turats, 2000, Juz 7, halaman 199).

Di dalam petikan ini, dzahir keterangan melakukan ziarah haji dan umrah memang ditujukan bagi masyarakat Jazirah Arab dan mampu. Mengapa ada syarat mampu? Tidak ada pilihan lain adalah karena memang haji dan umrah diperintahkan dengan syarat istitha’ah, yaitu mampu. Permasalahannya, apakah masyarakat muslim yang tidak mampu tidak boleh melakukan amal perbuatan baik sebagaimana perjuangan para jamaah yang bisa melakukan ziarah ke Baitullah?

Halaman:

Editor: Wilda Wijayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah