Berapa Hari Anjuran Puasa di Bulan Rajab? Ini Penjelasan Ulama Lengkap dengan Manfaatnya

- 12 Februari 2021, 20:34 WIB
Ilustrasi puasa di bulan Rajab
Ilustrasi puasa di bulan Rajab /Mohamed_hassan/PIXABAY

ISU BOGOR - Umat muslim besok dianjurkan menjalankan ibadah puasa sunah.

Tak sedikit yang bertanya baiknya berapa hari menjalankan puasa sunah di bulan Rajab ini?

Berikut penjelasan para ulama sebagaimana dijelaskan sejumlah hadis Nabi Muhammad SAW tentang manfaat puasa bulan Rajab.

Sebetulnya sudah banyak literatur yang menjelaskan tentang puasa sunah di bulan haram, diantaranya bulan Rajab.

Sehingga jika masih ada yang meragukan tentang dalil puasa sunah bulan Rajab, ada baiknya simak penjelasan para ulama berikut ini.

Baca Juga: Niat dan Doa Buka Puasa Rajab Februari 2021, Latin, Arab dan Terjemahannya

Baca Juga: Puasa Rajab Cegah Lapar di Hari Kiamat

Baca Juga: Keutamaan dan Niat Puasa Rajab, 1-10 Bulan Rajab, Dimulai pada Sabtu 13 Februari 2021

Perlu diketahui, Bulan Rajab juga merupakan salah satu bulan haram atau bulan yang dimuliakan.

Dalam tradisi Islam dikenal ada empat bulan haram, ketiganya secara berurutan adalah bulan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan satu bulan yang tersendiri yakni bulan Rajab.

Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda "Puasalah pada bulan-bulan haram." (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Baca Juga: Besok, 13 Februari 2021 Awal Bulan Rajab. Ini Niat Puasa Rajab dan Dalil Keutamaannya

Baca Juga: Niat Puasa Rajab dan Tata Cara Melafalkannya, Dimulai Pada Sabtu 13 Februari 2021

Hadis lainnya adalah riwayat al-Nasa'i dan Abu Dawud (dan disahihkan oleh Ibnu Huzaimah): "Usamah berkata pada Nabi Muhammad SAW.

“Wahai Rasulallah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunnah) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Sya'ban. Rasul menjawab: 'Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan oleh kebanyakan orang."

Dikutip dari laman resmi nu.or.id as-Syaukani dalam Nailul Authar, dalam bahasan puasa sunnah, ungkapan Nabi.

Baca Juga: Ini Lafal dan Niat Puasa Rajab, Dimulai Pada Sabtu 13 Februari 2021

Baca Juga: Keutamaan Puasa Rajab, Dalil dan Hukumnya

"Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan kebanyakan orang"

Itu secara implisit menunjukkan bahwa bulan Rajab juga disunahkan melakukan puasa di dalamnya.

Keutamaan atau manfaat berpuasa pada bulan haram seperti bulan Rajab ini juga diriwayatkan dalam hadis sahih imam Muslim.

Bahkan berpuasa di dalam bulan-bulan mulia ini disebut Rasulullah sebagai puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan.

“Seutama-utama puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan-bulan al-muharram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab).

Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumid-Din menyatakan bahwa kesunnahan berpuasa menjadi lebih kuat jika dilaksanakan pada hari-hari utama (al-ayyam al-fadhilah).

Hari - hari utama ini dapat ditemukan pada tiap tahun, tiap bulan dan tiap minggu.

Terkait siklus bulanan ini Al-Ghazali menyatakan bahwa Rajab terkategori al-asyhur al-fadhilah di samping dzulhijjah, muharram dan sya’ban.

Rajab juga terkategori al-asyhur al-hurum di samping dzulqa’dah, dzul hijjah, dan muharram.

Disebutkan dalam kitab Kifayah al-Akhyar, bahwa bulan yang paling utama untuk berpuasa setelah Ramadan adalah bulan- bulan haram yaitu dzulqa’dah, dzul hijjah, rajab dan muharram.

Di antara keempat bulan itu yang paling utama untuk puasa adalah bulan al-muharram, kemudian Sya’ban.

Namun menurut Syaikh Al-Rayani, bulan puasa yang utama setelah al-Muharram adalah Rajab.

Terkait hukum puasa dan ibadah pada bulan Rajab, Imam Al-Nawawi menyebutkan secara jelas dan shahih riwayatnya.

Bahwa Rasulullah SAW menyukai puasa dan memperbanyak ibadah di bulan haram, termasuk bulan Rajab.

Rajab adalah salah satu dari bulan haram, maka selama tak ada pelarangan khusus puasa dan ibadah di bulan Rajab, maka tak ada satu kekuatan untuk melarang puasa Rajab dan ibadah lainnya di bulan Rajab.(Syarh Nawawi ‘ala Shahih Muslim).

Berikut 6 Keutamaan atau Manfaat puasa sunah di bulan Rajab sebagaimana dijelaskan sejumlah hadis Nabi Muhammad SAW:

1. Mendapat Keberkahan

Diriwayatkan bahwa apabila Rasulullah SAW memasuki bulan Rajab beliau berdo’a:“Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) dan (juga) Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).

2. Ditutup Pintu Neraka hingga Diganti Dosa-dosanya dengan Kebaikan

Dalam hadis riwayat yang sama disebutkan "Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga, dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan."

3. Segala Permintaan Dikabulkan

Riwayat al-Thabarani dari Sa'id bin Rasyid: “Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya....."

4. Dikaruniai Minum Air Sungai Rajab di Surga

"Sesungguhnya di surga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut".

5. Bulannya Allah

Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Rajab itu bulannya Allah, Sya'ban bulanku, dan Ramadan bulannya umatku."

6. Mendapatkan Air Sungai Lebih Manis dari Madu saat di Surga

Sabda Rasulullah SAW lagi : “Pada malam mi’raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril a.s.: “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?”Maka berkata Jibril a.s.: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat untuk engkau di bulan Rajab ini”.

Adapun niat puasa sunah yang dianjurkan untuk dilafalkan jika hendak berpuasa bulan Rajab yakni:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.

Artinya; “Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT.”

Kaum muslim yang hendak puasa sunah Rajab di siang hari, namun tidak sempat atau lupa melafalkan niat puasa Rajab pada malam harinya, masih diperbolehkan untuk niat puasa rajab saat itu juga.

Sebab kewajiban membaca niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib.

Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sepanjang yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Berikut ini tata cara melafalkan niat puasa sunah Rajab di siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.

Artinya; “Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.”***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x