عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ : مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ،
"Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhya Allah ta’ala berfirman: Siapa yang memusuhi wali-Ku maka telah Aku umumkan perang terhadapnya..."
Baca Juga: Sindiran Pedas Cak Nun untuk yang Berkuasa di Jakarta: Jangan Ludahi Wajah Manusia
Baca Juga: Redam Konflik, Cak Nun Ingatkan Pesan Mendalam Ini untuk Jokowi dan Habib Rizieq
Sehingga, lanjut dia, Allah urusannya tidak hanya soal birokrasi. Bahkan, Cak Nun juga mengungkit tentang mantan Presiden Abdurahman Wahid alias Gus Dur yang dilengserkan.
"Jadi sekarang tinggal tarik garis, kalau Gus Dur itu Wali, sebagaimana dipercaya banyak orang, maka ketika Gus Dur disakiti dengan dijatuhkan dari kursi presiden, berarti Allah menabuh genderang perang kepada orang-orang itu," katanya.
Namun, lanjut Cak Nun, pihaknya tidak tahu kapan tanda ke tindakan yang dimaksudkan genderang perang itu terjadi.
"Tinggal kita tunggu, nah berapa lama dari genderang ke pedang, dari genderang ke tombak, dari tanda ke tindakan itu berapa lama kita kan tidak tahu juga,"
"Pokoknya kalau memang Gus Dur Wali maka, semua yang menyakiti Gus Dur saat menjadi Presiden akan mendapat akibat dari Allah karena Allah sudah menyatakan genderang perang," katanya.