Sejarah Lengkap Friday the 13th yang Selalu Dianggap Hari Sial dan Menakutkan

13 November 2020, 16:02 WIB
Ilustrasi Friday The 13th. /Pixabay

ISU BOGOR -Sejarah Friday the 13th selalu dianggap sebagai hari sial untuk sebagian orang. Orang-orang yang percaya tahayul atau mitos pasti akan melakukan berbagai cara agar tidak melakukan aktivitas apapun di hari jumat tanggal 13 tersebut.

Ketakutan ini dimulai sejak berabad-abad lalu, manusia sudah memiliki ketakutan terhadap angka 13.

Sejumlah orang percaya mitos itu berasal dari Kode Hammurabi yang dilaporkan meninggalkan hukum ke-13 dari kode hukum yang ditulisnya.

Baca Juga: Viral Video Syur Mirip Gisel, Polisi Tangkap Penyebarnya

Namun hal ini nyatanya hanya sebuah kesalahan yang dibuat oleh salah satu penerjemah yang menghilangkan sebaris kalimat yang ada.

Takhayul ini telah banyak dipercaya bahkan oleh para pemikir besar sejarah.

Seorang komposer besar Austria-Amerika, Arnold Schoenberg memiliki kasus ketakutan dengan angka 13 yang sangat parah.

Baca Juga: Polisi Tetapkan 3 Tersangka Baru Kasus Kebakaran Gedung Kejagung

Bahkan ia menghilangkan penomoran 13 di sejumlah karyanya dan lebih memilih untuk menggantinya dengan notasi 12a.

Dia juga dikabarkan takut meninggal pada satu tahun atau pada usia yang kelipatan dari angka 13.

Akan tetapi pada saat ia berusia 76 tahun, seorang temannya mengatakan jika tahun itu akan menjadi tahun yang tidak menguntungkan, karena jumlah dari angka usianya adalah 13.

Baca Juga: Sapa Massa di Simpang Gadog Puncak, Habib Rizieq Syihab Sempat Pakai Masker dan Acungkan Jempol

Pada akhirnya, Schoenberg meninggal dunia pada tahun itu, tepatnya Jumat 13 Juli 1951.

Asosiasi negatif pada hari Jumat secara khusus memiliki kombinasi asal-usul agama dan budaya. Sejumlah umat Kristen mempercayai jika hari Jumat adalah hari sial, dikarenakan pada hari itu juga adalah hari dalam seminggu Yesus disalibkan.

Tidak sedikit pula umat Kristen meyakini hari Jumat merupakan hari yang agung atau Jumat Agung.

Baca Juga: Cara Lapor Belum Terima BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2, Coba Login Kemnaker.go.id

Tentu hal ini pasti memiliki tolak belakang jika harus membicarakan mengenai kepercayaan dari sejumlah agama seperti Islam, Buddha, Hindu, dan lainnya.

Pada abad ke-14 dan ke-15, para tokoh dan penulis terkemuka mulai secara terbuka mencela hari Jumat karena mitos kesialannya.

'Canterbury Tales' sebuah karya dari George Chaucer menggambarkan hari Jumat sebagai 'hari kesialan'.

Baca Juga: Tiba di Bogor Habib Rizieq Syihab Disambut Ribuan Massa Lantunkan Sholawat dan Rebana

Kombinasi hari Jumat dan angka 13 sebagai hari kesialan tampaknya sudah menjadi tradisi yang relatif baru, dimulai sekitar 100 tahun yang lalu.

Setiap tahun kalender pasti memiliki minimal satu hari Jumat yang jatuh pada tanggal tersebut.

Seperti pada tahun 2016 lalu, dalam satu tahun hanya terdapat satu kali hari jumat tanggal 13 yang jatuh di bulan Mei.

Baca Juga: Habib Rizieq Ceramah di Bogor, Ini 4 Titik Pengalihan Arus Jalur Puncak ke Sukabumi

Lalu pada 2015 tercatat tiga kali hari Jumat bertanggal 13 yang jatuh pada Februari, Maret, dan November.

Sedangkan pada tahun 2020, hari Jumat yang bertanggalkan 13 terjadi dua kali, yang pertama pada bulan Maret dan terakhir pada bulan November 2020.

Jumat 13 November 2020 terjadi tepat pada 39 minggu yang merupakan angka dari jumlah 3 x 13 terhitung beberapa minggu sebelum tanggal 13 selanjutnya yang jatuh pada 13 Agustus 2021.

Baca Juga: Nah Kan, Christiano Ronaldo Ditawar Kembali ke Manchester United

Selain itu pada Jumat pertama di tahun ini, 13 Maret 2020 terjadi tepat 13 minggu setelah Jumat sebelumnya yang tahun pada 13 Desember 2019.

Di tahun 2021 Jumat 13, akan jatuh pada 13 Agustus 2021.

Serta di tahun 2022, hari Jumat yang bertanggalkan 13 akan terjadi di 39 minggu setelah Friday the 13th yang terjadi di tanggal 13 Agustus 2021.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler