Pro Kontra Obat Gagal Ginjal Akut dari Singapura, Dokter Eva Chaniago Ragukan Hal Ini

23 Oktober 2022, 14:48 WIB
Obat gagal ginjal akut dibeli Indonesia dari Singapura. /Ilustrasi: Freepik/

ISU BOGOR - Kabar soal telah ditemukannya obat yang relevan untuk menyembuhkan gagal ginjal akut di Singapura menimbulkan pro kontra di kalangan publik.

Pasalnya, banyak publik yang heran mengapa Singapura yang belum marak kasus gagal ginjal akut pada anak sudah memiliki obatnya.

Salah satu yang mengutarakan keheranannya adalah Dokter Eva Sridiana Chaniago, salah satu dokter spesialis paru Tanah Air.

Baca Juga: Obat Gagal Ginjal Akut Ada di Singapura, Dokter Eva Chaniago: Yakin Obat Itu Mampu?

Melalui cuitannya di Twitter, Dokter Eva mempertanyakan kenapa Singapura bisa memiliki obat gagal ginjal akut sementara maraknya kasus penyakit misterius pada anak tersebut ada di Gambia dan Indonesia.

Dokter Eva juga menyampaikan bahwasanya obat penyakit ginjal itu sudah ada sedari dulu, cara yang paling familiar di telinga publik yakni cuci darah.

Namun, di Indonesia dan Gambia, Dokter Eva mengatakan bahwa titik permasalahannya ada di kasus anak-anak yang banyak tak tertolong.

Baca Juga: Cara Mengobati Gagal Ginjal Akut Tanpa Cuci Darah dan Operasi, Ini Saran dr Zaidul Akbar

"Gangguan Ginjal Akut mmg sudah lama ada pengobatannya, cara ekstrim ya cuci darah
Yg jadi masalah adlh kasus pada anak2 ini bahkan byk yg tidak tertolong walo sudah cuci darah," kata Dokter Eva di Twitter.

"Yakin obat itu mampu ? Kasusnya aja baru ada di Gambia & Indonesia, kok mendadak obatnya dr Singapura," lanjutnya.

Kendati demikian, di tengah gempuran pro kontra, Kemenkes telah memesan 200 vial obat gagal ginjal akut dari Singapura yang bernama Fomepizole.

Obat tersebut akan segera datang ke Indonesia dan didistribusikan untuk mengobati dan mencegah maraknya penyakit gagal ginjal akut pada anak.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Mutiara Ananda Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler