Studi Baru: Kebiasaan di Siang Hari Ini Bisa Memicu Risiko Stroke, Segera Kurangi!

31 Juli 2022, 13:02 WIB
Sebuah studi baru menemukan kebiasaan di siang hari yang banyak dilakukan orang-orang ternyata bisa memicu risiko stroke. Diantaranya tidur siang. /Foto/Ilustrasi/Pexels
ISU BOGOR - Sebuah studi baru menemukan kebiasaan di siang hari ternyata bisa memicu risiko serangan stroke.

Ketika datang ke risiko stroke, maka kondisi kesehatan yang mendasari dan pilihan gaya hidup memainkan peran penting.

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan peluang Anda menderita stroke termasuk merokok, konsumsi alkohol berat, kurang olahraga, dan makan makanan tinggi lemak jenuh.

Tekanan darah tinggi dan obesitas juga dikaitkan dengan risiko serangan stroke.

Baca Juga: Gejala Kolesterol Tinggi, Pusing dan Sakit Kepala Dapat Tingkatkan Risiko Stroke hingga Jantung?

Sekarang, sebuah studi baru telah menemukan hubungan antara aktivitas umum yang dilakukan banyak dari kita di siang hari dan peningkatan risiko tekanan darah tinggi dan stroke.

Sebagaimana dilansir Best Life Online yang dikutip Isu Bogor, Minggu 31 Juli 2022, berikut kebiasaan di siang hari yang bisa memicu risiko serangan stroke.

Tanda Awal Stroke

Stroke seringkali muncul secara tiba-tiba dan tanpa peringatan.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), tanda-tanda awal stroke termasuk mati rasa atau kesemutan di satu sisi tubuh.

Baca Juga: Cegah Stroke Sebelum Terlambat dengan Ubah Menu Sarapan, Ini Saran Studi Terbaru

Kesulitan berbicara, masalah penglihatan, pusing, sakit kepala parah, dan kebingungan.

Jika Anda mengalami gejala ini atau melihatnya pada orang lain, segera cari bantuan medis.

Semakin cepat korban stroke mendapatkan bantuan, semakin baik hasilnya.

Hipertensi, di sisi lain, biasanya tanpa gejala. Kadang-kadang disebut sebagai "pembunuh diam-diam", jika sering tidak bermanifestasi dengan gejala sampai mengancam jiwa.

Baca Juga: Penyebab Stroke Ringan, Kenali Risiko dan Gejala Awalnya Sebelum Terlambat

American Heart Association (AHA) menyarankan untuk tidak mengabaikan tekanan darah Anda hanya karena Anda mengira suatu gejala akan muncul dan mengingatkan Anda akan masalah tersebut.

Melakukannya berarti mempertaruhkan kesehatan jantung Anda—dan berpotensi pada hidup Anda.

Bintik-bintik darah di mata, wajah memerah, dan pusing adalah tanda-tanda tekanan darah yang sangat tinggi, yang merupakan penyumbang utama risiko stroke.

Studi Baru Kaitkan Aktivitas ini Dengan Tekanan Darah Tinggi dan Stroke

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Hypertension, sebuah jurnal AHA, mengungkapkan bahwa orang dewasa yang sering tidur siang memiliki kemungkinan 24 persen lebih tinggi terkena stroke dan 12 persen lebih besar terkena hipertensi.

Baca Juga: Stroke: Kekurangan Vitamin Dapat Meningkatkan Risiko Kematian Akibat Stroke

Para peneliti mengamati lebih dari 358.000 orang dari Biobank Inggris yang bebas dari hipertensi dan stroke.

Para peserta digunakan untuk menganalisis hubungan antara tidur siang dan laporan pertama kali terkena stroke atau hipertensi.

Para peneliti menemukan bahwa peserta yang lebih muda dari 60 tahun yang sering tidur siang memiliki kemungkinan 20 persen lebih tinggi terkena hipertensi dibandingkan dengan orang-orang pada usia yang sama yang dilaporkan tidak pernah tidur siang.

Selain itu, setelah usia 60 tahun, tidur siang dikaitkan dengan risiko 10 persen lebih besar terkena tekanan darah tinggi jika dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah tidur siang.

Baca Juga: Penyebab Stroke Ringan, Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat

"Hasil ini sangat menarik karena jutaan orang mungkin menikmati tidur siang yang teratur, atau bahkan setiap hari," kata E Wang, PhD, MD, penulis studi dan profesor di Departemen Anestesiologi di Xiangya Hospital Central South University, dalam sebuah pernyataan. dikeluarkan oleh AHA.

Pria yang Tidur Siang Secara Teratur Rentan Terkena Stroke atau Hipertensi

Sementara tidur siang mungkin tampak tidak berbahaya, temuan penelitian membuktikan bahwa peningkatan frekuensi tidur siang merupakan faktor risiko hipertensi dan stroke—terutama untuk pria.

Dari mereka yang sering tidur siang dalam penelitian ini, persentase yang lebih signifikan adalah pria dengan tingkat pendidikan dan pendapatan yang lebih rendah daripada mereka yang jarang atau tidak pernah tidur siang.

Orang-orang ini juga melaporkan merokok, minum alkohol setiap hari, insomnia, mendengkur, dan menjadi "orang yang suka tidur malam".

Ini adalah pengingat yang sangat baik untuk mengadopsi kebiasaan gaya hidup sehat untuk menurunkan risiko stroke.

Kebiasaan tersebut termasuk berolahraga secara teratur, makan sehat, mengurangi stres, dan cukup tidur.

 

Menurut para peneliti, tidur siang itu sendiri tidak terlalu sehat, sebab bisa menunjukkan kualitas tidur yang buruk saat malam hari.

Jika Anda perlu tidur di siang hari untuk mengimbangi kurangnya kualitas tidur di malam hari, kesehatan jantung Anda akan terganggu.

The Mayo Clinic melaporkan bahwa tidur siang singkat secara berkala umumnya tidak mempengaruhi kualitas tidur malam hari, tetapi tidur siang yang sering dan lama dapat mengganggu tidur yang memulihkan dan menyebabkan insomnia.

Untuk menurunkan risiko hipertensi dan stroke, pastikan Anda mendapatkan tidur berkualitas di malam hari sebanyak mungkin, dan tidur siang seminimal mungkin.

Lain kali Anda merasakan dorongan untuk berbaring di siang hari, pertimbangkan untuk berjalan cepat sebagai gantinya: Ini akan membantu Anda merasa berenergi dan menjaga sore hari agar tidak lesu.***



Editor: Iyud Walhadi

Sumber: BestLife

Tags

Terkini

Terpopuler