Usai Covid-19 dan Hepatitis Misterius, Kini Muncul Virus Hendra dari Kuda, Apa Itu?

21 Mei 2022, 12:01 WIB
Virus Hendra menular dari kuda ke manusia. /Ilustrasi/Pexels/Bruno Thethe/

ISU BOGOR - Virus Covid-19 dan hepatitis misterius telah menjadi momok menakutkan bagi masyarakat di Indonesia dan dunia.

Belum usai kasus Covid-19 dan hepatitis misterius, kini muncul perbincangan soal virus yang menular dari kuda ke manusia.

Virus yang dimaksud yakni virus Hendra (HeV) yang bisa menginfeksi dan menyebabkan penyakit parah pada manusia.

Baca Juga: Cacar Monyet Disebabkan oleh Virus, Ini Penyebab dan Gejalanya

Lalu, apa itu sebenarnya virus Hendra? Berikut penjelasan lengkap dari Ketua Satgas Covid-19 IDI Profesor Zubairi Djoerban.

Virus Hendra atau HeV merupakan bagian dari keluarga virus Paramyxoviridae, genus Henipavirus.

Dinamakan virus Hendra karena pertama kali ditemukan pada tahun 1994 di Hendra, Brisbane, Australia.

Bisa ditularkan ke manusia lewat kuda, inang
Inang alami virus ini ternyata adalah kelelawar pemakan buah-buahan.

Baca Juga: Tekanan Darah Tinggi, Minum Jus Buah Ini Terbukti Ampuh Kata Peneliti

"Dia itu senang buah. Menggerogoti buah. Buahnya jatuh. Kemudian dimakan kuda, dan kuda itu menjadi sakit," kata Profesor Zubairi dikutip Isu Bogor dari Twitter, Sabtu, 21 Mei 2022.

Manusia bisa tertular virus Hendra ini apabila melakukan kontak langsung dengan cairan yang ada pada tubuh kuda, seperti lendir hidung dan darah.

Meskipun dianggap berbahaya dan bisa menimbulkan penyakit parah, belum ada kasus yang menunjukkan virus ini bisa menular dari manusia ke manusia.

Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Kolesterol Tinggi dengan Cepat, Nomor Terakhir Paling Mudah

Sejauh ini, virus Hendra hanya menular dari kuda ke manusia atau dari kelelawar ke manusia langsung.

"Hingga saat ini belum ada bukti penyebaran Hendra dari manusia ke manusia, maupun kelelawar ke manusia. Manusia hanya tertular dari kuda," jelas Profesor Zubairi.

Gejala virus Hendra pada manusia di antaranya:

Pendarahan

Radang selaput otak

Kejang-kejang

Edema paru

Baca Juga: Lepas Masker dan Hapus PCR, Satgas Covid-19: Dengan Catatan Sudah Divaksin Lengkap

Kendati demikian, Zubairi Djoerban mengatakan bahwa virus ini sangat jarang menginfeksi manusia, jadi tidak usah panik berlebih.

"Dari data, 7 dari 10 manusia yang terinfeksi Hendra meninggal. Namun infeksi Hendra pada manusia amat jarang terjadi. Enggak usah panik," tuturnya.***

Editor: Mutiara Ananda Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler