ISU BOGOR - Puisi karya Chairil Anwar tentang perjuangan dapat menjadi salah satu cara mengisi HUT ke-76 Republik Indonesia (RI).
Banyak cara yang bisa dilakukan dengan puisi, misalnya dengan membuat musikalisasi puisi atau bahkan dibuat video menarik dengan puisi yang ada.
Tidak hanya itu, bisa juga menjadi inspirasi baru bagi para pencinta sastra untuk menulis puisi bertema perjuangan untuk menyambut HUT ke-76 RI.
Baca Juga: Link Download Logo HUT ke-76 Republik Indonesia Lengkap dengan Filosofinya
Berikut ini lima puisi karya Chairil Anwar tema perjuangan untuk sambut HUT ke-76 RI.
1. Keteguhan Sang Garuda
Kau terlahir dari sebuah gagasan
Prinsip yang telah menjadikanmu sebagai lambang
Bersumber dari perjuangan seluruh rakyat
Berhembuskan nafas kemerdekaan
Di tubuhmu terukir simbol yang penuh makna
Terdiri atas banyaknya harapan
Tersisip akan impian
Hingga menjadikanmu gagah dan mulia
Sorot pandangmu yang tajam
Tubuh yang tegap dan tegar
Mencerminkan rakyat negerimu
Serta kuatnya semangat yang menopangnya
Baca Juga: Momentum Sejarah, Hari Peringatan Pramuka dan Proklamasi Kemerdekaan di Bulan Agustus
2. Prajurit Jaga Malam
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian
Ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu......
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!
Baca Juga: HUT RI ke-75 di Tengah Pandemi, Upacara di Balaikota Bogor Berlangsung Singkat
3. Aku
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang‘ kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu-sedan itu
Aku ini binatang jalan
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Baca Juga: Download Logo HUT ke-76 RI serta Pedoman Lengkapnya di Sini
4. Persetujuan dengan Bung Karno
Ayo! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tanggal 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut
Bung Karno! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak dan berlabuh
5. Karawang-Bekasi
Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan mendegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Itulah lima puisi karya Chairil Anwar tema perjuangan cocok untuk menyambut HUT ke-76 RI. ***