Mirror Syndrome pada Ibu Hamil: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

1 Juli 2021, 10:52 WIB
Mirror Syndrome pada Ibu Hamil: Gejala, Penyebab, dan Penanganan /Freepik/Senivpetro

ISU BOGOR - Mirror Syndrome adalah komplikasi penyakit langka yang terjadi pada ibu hamil, biasanya pada usia kehamilan 16 hingga 34 minggu.

Dalam dunia medis, penyakit ini dikenal juga sebagai Ballantyne syndrome atau triple edema.

Gejala komplikasi Mirror Syndrome tidak hanya terjadi pada sang ibu saja, melainkan juga pada janin yang ada di dalam kandungan.

Itulah mengapa komplikasi ini disebut 'Mirror Syndrome, karena baik ibu maupun janin merasakan dampak yang sama.

Baca Juga: Nagita Slavina Hamil Lagi, Raffi Ahmad Jadi Lebih Perhatian

Penyakit langka ini sering disamakan dengan preeklamsia, yaitu kondisi peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urine pada ibu hamil.

Gejala umum Mirror Syndrome

Dikutip Isu Bogor dari UPMC Health Beat, berikut beberapa gejala Mirror Syndrome pada ibu hamil.

  1.  Terjadi pembengkakan parah
  2.  Tekanan darah menjadi tinggi
  3. Berat badan naik secara drastis dalam waktu singkat
  4.  Adanya protein dalam urine

Baca Juga: Selain Corona, Sutradara Kim Ki-duk Meninggal Disebabkan Penyakit Penyerta

Sedangkan gejala yang terjadi pada janin di antaranya:

  1. Jumlah cairan ketuban yang berlebih
  2.  Plasenta yang menebal
  3. Jika dilihat melalui USG, janin terlihat mengalami pembengkakan, khususnya pada organ jantung, hati, dan limpa.

Urutan gejala tersebut juga merupakan gejala umum dari preeklamsia. Salah satu tanda Mirror Syndrome adalah hemodilusi, yang ditemukan selama tes darah.

Baca Juga: Lebih Berbahaya, Ini Ciri-ciri Gejala Covid-19 Varian Delta Plus yang Harus Kamu Tahu

Hemodilusi terjadi ketika ada lebih banyak plasma dalam darah, sedangkan jumlah sel darah merah lebih rendah. Biasanya disebabkan oleh peningkatan cairan.

Penyebab Mirror Syndrome

Mirror Syndrome biasanya disebabkan oleh hidrops janin, yaitu pengumpulan cairan pada janin.

Cairan dapat menumpuk di bawah kulit, di perut, di sekitar paru-paru, atau di sekitar jantung.

Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Gejala Covid-19 dan Alasan Harus Patuhi Protokol Kesehatan 3M

Hidrops janin dapat terjadi karena beberapa faktor, di antaranya masalah pada jantung, gangguan metabolisme, anemia, infeksi, dan sindrom genetik.

Sindrom transfusi kembar-ke-kembar adalah kemungkinan penyebab hidrops lainnya. Untuk memastikannya, ibu hamil disarankan segera melakukan USG.

Masalah pada janin ini dapat menyebabkan gejala preeklamsia pada ibu, seperti penumpukan cairan di paru-paru.

Baca Juga: Covid-19 Varian Delta Plus: Pengertian, Gejala, Penularan, dan Efektivitas Vaksin

Penanganan dan pengobatan

Mengingat Mirror Syndrome adalah komplikasi yang sangat jarang untuk terjadi, penanganan dan pengobatanya sangat bervariasi berdasarkan situasi.

Perawatan seringkali bergantung pada penyebab yang mendasari hidrops janin serta tingkat keparahan preeklamsia.

Jika penyebabnya diketahui dan dapat diobati, penanganan secara medis tentu dapat meringankan gejala Mirror Syndrome bagi ibu dan bayinya.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: UMPC Health Beat

Tags

Terkini

Terpopuler