Sorry Haters, Man City Lolos Sanksi UEFA dan Berhak Ikuti Liga Champions Musim Depan

- 14 Juli 2020, 12:04 WIB
Pertandingan Man City melawan Liverpool di Etihad Stadium Kamis 2 Juli 2020.*
Pertandingan Man City melawan Liverpool di Etihad Stadium Kamis 2 Juli 2020.* /Instagram/@liverpoolfc



ISU BOGOR - Manchester City lolos dari Badan Sanksi Sepakbola Uni Eropa (UEFA). Dengan keputusan itu, Man City masih diperkenankan mengikuti Liga Champions.

Klub dengan julukan 'The Citizens' itu tahun lalu divonis UEFA bersalah melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) yang dipatok regulator sepakbola, agar klub bisa menjaga neraca keuangan secara berimbang.

FFP muncul supaya klub kaya tidak mendominasi kompetisi di berbagai level, dengan jorjoran membeli pemain bintang, sementara pemasukan dari stadion atau sponsor tidak sampai separuh pengeluaran. Sedikit catatan, Man City adalah klub terkaya nomor dua di Inggris (setelah tetangganya Manchester United), berkat sokongan dana seakan tanpa batas dari keluarga kerajaan Uni Emirat Arab yang membeli klub tersebut pada 2008.

Baca Juga: Data Pribadi Terekspose, Denny Siregar Mengaku Keselamatan Keluarganya Terancam

Man City, merujuk keterangan UEFA, dituding menggelembungkan nilai pemasukan dari sponsor untuk mengesanan bisnis mereka sehat.

Kabar hukuman buat ManCity sempat disambut gembira suporter klub Premier League lainnya, yang sejak lama menganggap klub kaya raya itu 'membeli gelar'. Selain hukuman dilarang tampil di Liga Champions, Man City juga dikenai denda €30 juta karena melanggar FFP.

Pangeran Uni Emirat Arab Mansour bin Zayed bin Sultan bin Zayed bin Khalifa Al Nahyan, alias Sheikh Mansour, selaku pemilik saham mayoritas Man City memprotes putusan UEFA. Sheikh Mansour mengerahkan tim pengacara papan atas untuk membawa upaya banding klubnya ke Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS).

Baca Juga: Manager Hana Hanifah Benarkan Ada Penerbangan ke Medan

Menurut pengacara, dalam nota pembelaan, investigasi UEFA didasarkan pada bocoran dokumen keuangan internal yang dicuplik tanpa konteks memadai. Alhasil, apabila dibaca, maka muncul kesan Manchestery City menggelembungkan pemasukan iklan supaya tidak dianggap besar pasak daripada tiang buat menggaji dan membeli pemain top.

Dalam putusan CAS yang diumumkan Senin 1e Juli 2020, Manchester City dinilai tidak sepenuhnya bersalah terkait investigasi UEFA. Manajemen Manchester City menurut CAS memang gagal "bersikap kooperatif dengan otoritas UEFA". Namun, terkait penggelembungan neraca keuangan, tidak ada bukti yang mendukung tudingan tersebut. Laporan keuangan mereka juga dinilai panel arbitrase tidak menyembunyikan pemasukan terselubung yang melanggar FFP.

"Sehingga hukuman berat melarang partisipasi klub di semua kompetisi tingkat eropa, atas kesalahan sikap kurang kooperatif dalam fase pemeriksaan sebelumnya, dirasa panel arbitrase tidak selayaknya dijatuhkan pada Manchester City," demikian kutipan dari keterangan tertulis CAS.

Baca Juga: Man United Ditahan Imbang, Perburuan Posisi Empat Liga Inggris Seru

Tak hanya itu, CAS sekaligus mengkorting denda yang diterima City menjadi "hanya" €10 juta saja. CAS akan mengumumkan detail jalannya persidangan arbitrase, termasuk bukti-bukti yang meringankan City, dalam waktu dekat.***

Editor: Chris Dale

Sumber: Mirror Guardian News Manchester City


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x