Network
ISU BOGOR - Klub sepak bola Italia, Juventus berencana untuk mengumpulkan hingga 400 juta Euro atau setara dengan Rp670 Miliar dalam penerbitan saham baru untuk mengimbangi pukulan terhadap keuangannya dari pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikannya langsung pada hari Rabu, 30 Juni 2021.
Klub Serie A menempatkan biaya pandemi sebesar 320 juta euro atau setara dengan Rp528 Miliar.
Baca Juga: Usai UI, Giliran UGM Labeli Jokowi Juara Umum Lomba Ketidaksesuaian Omongan dengan Kenyataan
Uang tersebut untuk tahun fiskal antara 2019 dan 2022, karena stadion tetap ditutup untuk waktu yang lama di tengah pembatasan Covid-19.
Pihak Juventus juga mengatakan telah menunjuk Maurizio Arrivabene sebagai chief executive officer (CEO) untuk sepak bola sebagai bagian dari perubahan yang lebih luas dari struktur manajemen olahraga.
Sebelumnya, Arrivabene sudah di pembuat mobil sport mewah ber-merk 'Ferrari', yang seperti klub yang berbasis di Turin dikendalikan oleh keluarga Agnelli Italia.
Baca Juga: 7 Korban Meninggal Tenggelamnya KMP Yunicee Sudah Teridentifikasi, Ini Daftarnya
Sementara, reorganisasi terjadi setelah upaya gagal oleh Juventus dan klub top Eropa lainnya untuk mendirikan liga yang memisahkan diri dalam upaya untuk mengangkat pendapatan.
Juventus mengatakan pada Februari lalu, bahwa pihaknya memperkirakan akan mengakhiri tahun keuangan 2020/2021 dengan buruk, setelah mencatat kerugian babak pertama sebesar 113 juta euro.
Dewan klub juga mengatakan pemegang saham teratas Exor, perusahaan induk Agnelli, akan mendukung penerbitan saham yang diusulkan untuk mempertahankan 63,8 persen sahamnya.
Baca Juga: Ramalan Mbak You Ini Dikaitan Dengan Viralnya Amel Mirip Nike Ardilla
Seperti dikutip Isu Bogor dari Reuters, Juventus mengatakan telah menghubungi pemberi pinjaman untuk mengevaluasi pendirian konsorsium bank untuk menjamin potensi peningkatan modal.
Sementara, Dewan Juventus akan membuat keputusan akhir tentang rencana rights issue pada bulan September, menjelang rapat umum pemegang saham pada bulan Oktober untuk menyetujui hasil 2020/2021.***
