ISU BOGOR - Pemain tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 setelah mengalahkan wakil Guatemala, Kevin Cordon dengan skor 21-11, 21-13, di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin 2 Agustus 2021.
Medali tersebut merupakan yang kedua dari cabang bulutangkis. Beberapa jam sebelumnya, ganda putri Greysia Polii - Apriyani Rahayu merebut medali emas untuk Indonesia.
Cordon, yang di babak semifinal memberi perlawanan keras kepada Viktor Axelsen, seolah tidak berdaya menghadapi Ginting. Di game pertama, pemain peringkat 56 dunia yang dilatih pelatih asal Solo Muamar Qadafi tersebut hanya mendapatkan 11 poin.
Baca Juga: Link Live Streaming Final Greysia Polii/Apriyani Rahayu vs Qingchen Chen/Jia Yifan
Di game kedua, Ginting melancarkan smes-smes keras yang sulit dikembalikan Cordon. Dari smes-smes inilah dia mendapatkan banyak poin.
Pertandingan tersebut merupakan yang pertama bagi kedua pemain. Sebab, Cordon, yang berumur 34 tahun, lebih banyak berkutat di kompetisi di benua Amerika. Hal itu karena peringkat Cordon tidak bisa menembus kompetisi papan atas dunia.
Sebaliknya, Ginting, unggulan kelima di Olimpiade, mengikuti turnamen kelas dunia, baik di Eropa dan Asia.
Baca Juga: Kalahkan Ginting di Semifinal, Ternyata Ini Strategi Pelatih Tiongkok untuk Chen Long
Cordon sebelumnya gagal ke final setelah dikalahkan Viktor Axelsen dari Denmark 18-21, 11-21.
Sebelumnya, Ginting, pemain klub SGS Bandung ini, gagal melaju ke final seusai kandas di tangan peraih medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Chen Long (Tiongkok) 16-12, 11-21.
Dalam 12 pertemuan sebelumnya di turnamen tahunan, Ginting mengemas kemenangan 8-4 atau unggul dua kali lipat dari Chen Long.
Namun Chen Long bukan sembarang lawan. Di luar prestasinya di turnamen BWF, ia adalah peraih dua medali Olimpiade, dengan masing-masing perunggu dari London 2012 dan puncaknya di Rio 2016 saat ia menyabet medali emas.***