Memasuki New Normal, Pemandian Mata Air Sodong Kian Diminati

- 1 Juli 2020, 18:48 WIB
Lokasi wisata pemandian mata air sodong dalam sepekan terakhir
Lokasi wisata pemandian mata air sodong dalam sepekan terakhir /Isu Bogor/Iyud Walhadi

ISU BOGOR - Menjelang berakhirnya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi menuju Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), sejumlah tempat wisata di Bogor sejak dua pekan terakhir banyak diserbu pengunjung.

Bahkan, bagi warga Bogor yang berdomisili di Cileungsi, Klapanunggal, Gunung Putri, Citeureup, dipastikan tempat wisata pemandian Mata Air Sodong di Desa Ligar Mukti, Klapanunggal, Kabupaten Bogor sudah tak asing.

Namun bagi kaum urban seperti Depok, Jakarta, bahkan Kota Bogor sendiri tempat wisata alam murah meriah ini cukup asing karena untuk menjangkau lokasi lumayan jauh bahkan memakan waktu cukup lama. Meski demikian, bagi pengunjung yang hendak membawa keluarga dengan kantong pas-pasan, Pemandian Mata Air Sodong sangat direkomendasikan.

Berdasasarkan data diperoleh gugusan gunung kapur yang biasa didatangi para pecinta alam yang tersebar di Citeureup, Gunung Putri, Klapanunggal hingga Cileungsi ternyata banyak menyimpan keunikan dan tepat dijadikan lokasi wisata keluarga.

Bahkan, menurut warga sekitar Mata Air Sodong ini dipercaya membawa berkah tersendiri bagi penduduk di sekitar mata air yang terletak di Desa Ligar Mukti, Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Mata air Sodong adalah hulu sebuah sungai, dimana airnya keluar dari dalam tanah di bawah sebuah bukit kapur. Beberapa pengunjung yang datang terlihat membawa sanak keluarganya. Bahkan dikolam tersebut terlihat dipadati anak-anak dibawah umur.

"Saya datang sama keluarga. Kesini karena murah meriah, sekaligus anak-anak senang kalau diajak main air, apalagi ini alami," kata Putra Ramadan, 38, seorang wisatawan asal Kota Bogor.

Wajar disebut wisata murah, ketika tempat wisata yang menawarkan banyak wahana air dipungut biaya ratusan ribu. Kalau di mata air sodong, pengunjung hanya dikenakan biaya Rp10 ribu untuk sepeda motor dan Rp 20 ribu untuk mobil.

Bagi pengunjung yang membawana anak yang tak bisa berenang bisa, bisa menyewa pelampung atau ban dalam bekas dengan membayar Rp 10 ribu anda sudah bisa memakai sepuasnya.

Sementara itu, Sofyan, 26, warga Ligar Mukti yang dipercaya untuk mengelola Mata Air Sodong menuturkan dari mata air ini, sebelum airnya jatuh ke sungai di bawah terdapat bendungan membentuk kolam pemandian. "Airnya memang sangat jernih, dingin menyegarkan, dengan dasar bebatuan berlumut dan warna air kebiruan," jelasnya.

Ia menjelaskan sebetulnya, mata air ini sudah ada sejak delapan tahun silam. Namun baru ramai dikunjungi sekitar 2016. "Awalnya tempat ini hanya dijadikan tempat untuk mencuci oleh warga sekitar, namun entah kenapa, lama kelamaan banyak orang datang ke sini untuk mandi atau berenang. Saat itulah kami berpikir untuk mengelola dan memungut biaya," jelasnya.

Dari pantauan dilokasi mengunjungi Mata Air Sodong dua pekan lalu, ratusan wisatawan dari berbagai daerah memadati kolam Mata Air Sodong. "Kebanyakan yang datang kesini adalah keluarga, biasanya yang punya anak-anak yang suka main air pada datang kesini," katanya.

Ia menjelaskan, karena animo masyarakat cukup tinggi terhadap pemandian mata air sodong ini, ada pihak ketiga yang berminat membuat kolam renang dengan sumber mata air. "Jadi ada dua kolam disini, yang pertama kolam utama sekaligus sungai untuk irigasi, sedangkan yang kedua merupakan kolam renang buatan, namun airnya tetap dari Mata Air Sodong," jelasnya.

Meski terbilang pemandian alam, namun kolam renang ini selalu dikuras secara berkala agar pengunjung yang berenang tetap nyaman. "Ya kita rutin mengurasnya dan itu cukup mudah, tinggal buka bendungannya, lalu kita bersihkan dasar kolamnya," jelasnya.

Sementara itu jika musim liburan tiba, seperti lebaran dan tahun baru, menurutnya pengunjung yang datang mencapai ribuan orang. "Bahkan parkir kendaraan sampai ke jalan-jalan, yang mau berenang juga harus antri. Karena kolam penuh," tambahnya.

Sementara itu, Bocih, 45, warga sekitar yang menyewakan pelampung dari ban dalam bekas menuturkan Mata Air Sodong ini tidak pernah kering meskipun di tengah musim kemarau seperti sekarang ini. "Di saat daerah lain sudah mulai kehilangan air bersih, mata air Sodong malah bertambah besar debit airnya. Kolam pemandiannya di batasi dengan jembatan," katanya.***

Editor: Iyud Walhadi


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x