Masih Zona Orange, Bogor Belum Siap Adaptasi Kebiasaan Baru

- 1 Juli 2020, 00:14 WIB
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim saat rapat bersama Bupati Bogot Ade Yasin.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim saat rapat bersama Bupati Bogot Ade Yasin. /Lina Syahrial/Humas Pemkot Bogor



Isu Bogor - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 setempat menilai daerahnya dengan status zona orange belum siap melaksanakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), mengingat warga yang tertular penyakit ditimbukan virus corona itu masih bertambah.

“Berdasarkan data pemrov RO kita satu koma, zona orange mendekati merah. Levelnya waspada bukan lagi siaga. ini semacam peringatan. Saat ini di Kota Bogor sudah ada 182 kasus terkonfirmasi," katanya di Bogor, Selasa 30 Juni 2020.

Dedie menyatakan Pemerintah Kota Bogor belum dapat melaksanakan AKB, jika pengendalian diri masyarakat terhadap disiplin protokol kesehatan masih belum cukup baik.

Apalagi menurut kajian epidemiologi yang memprediksi kasus terjangkitnya warga atas penyakit covid-19 bisa mencapai 72.000 kasus pada puncak menyebaran di Bulan Januari 2021.

“Bisa dibayangkan ya, jika benar angkanya sampai 72.000 kasus. Makanya, kita harus benar-benar menghitung ulang, berapa yang sembuh, berapa yang terkonfirmasi positif. Upaya pencegahan harus jadi keharusan,” ungkap Dedie.

Oleh karena itu, kata dia, hingga saat ini Kota Bogor masih akan menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi sampai Kamis, 2 Juli 2020. 

Baru kemudian menentukan AKB sudah bisa dilaksanakan atau belum, mengingat Covid-19 berdampak pada sosial ekonomi warganya selama tiga sampai empat bulan ini.

"Kita harus mengalokasikan anggaran untuk menanggulangi jaringan pengamanan sosial. Di Kota Bogor ada 159.000 keluarga, bayangkan Kota Bogor ini punya 320 keluarga, artinya hampir setengah penduduk terdampak Covid-19,” ujarnya.***

Editor: Linna Syahrial


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x