Benarkah Wisata Cahaya Malam Ganggu Ekosistem Kebun Raya Bogor? Ini Kata Ahli Proteksi Tanaman IPB

- 6 Oktober 2021, 13:55 WIB
Benarkah Cahaya Malam Artifisial Ganggu Ekosistem Kebun Raya Bogor? Ini Kata Ahli Proteksi Tanaman IPB
Benarkah Cahaya Malam Artifisial Ganggu Ekosistem Kebun Raya Bogor? Ini Kata Ahli Proteksi Tanaman IPB /Instagram @glowkebunraya

"Spectrum cahaya yang ditanggap manusia, berbeda dengan hewan utamanya serangga. Serangga itu umumnya dapat menangkap cahaya Ultra Violet (UV), spectrum yang manusia tidak bisa melihatnya," ungkapnya.

Ia menjelaskan ada beberapa serangga yang selain UV juga bisa melihat warna lain, misal Lalat bisa juga melihat hijau, Lebah dapat juga melihat biru dan kuning.

"Hal sudah dapat dipastikan, serangga sama sekali tidak bisa melihat warna merah. Oleh sebab itu, para peneliti biasanya kalau ingin melakukan penelitian perilaku serangga di malam hari, mereka pasti menggunakan warna merah," jelas Dadan.

Baca Juga: MS Kaban Sebut Fungsi Konservasi dan Wisata Kebun Raya Bogor Sudah Baik: Tidak Perlu Dipertentangkan

Adaptasi tumbuhan dan asosiasinya dalam kehidupan manusia sudah berjalan selama manusia hidup. Ia mencontohkan pohon mangga yang dipastikan berasal dari kebun dan mungkin hutan, dapat beradaptasi dengan baik di pekarangan rumah dengan penyinaran yang intens di malam hari.

"Mangga itu tetap hidup dan bahkan berbuah lebat seitiap musim. Selain itu, hewan yang berasosisai dengan pohon mangga, diantaranya kelelawar juga hadir di pemukiman.

"Sehingga tidak heran bila kita memarkirkan kendaraan di bawah pohon mangga itu, pagi harinya kotor dengan kotoran hewan, yang kotoran kelelawar itu," ungkapnya.

Baca Juga: Intip Inovasi Kebun Raya Bogor, Mulai dari Bus Wisata Listrik hingga Toilet Umum yang Nyaman

Evolusi dan Co-Evolusi

Meski demikian, ia mengungkapkan pada prinsipnya di dunia ini berkembang 2 paham utama tentang kehidupan.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah