Heboh ! Pembuat Peti Mati di Tapanuli Menjual Batu Meteor Rp26 Miliar, Faktanya Cuma Segini

- 20 November 2020, 11:35 WIB
Viral! Josua Hutagalung, pembuat peti mati asal Tapanuli Tengah, Sumatera Utara menjual batu meteor Rp26 Miliar. Faktanya hanya Rp200 juta.
Viral! Josua Hutagalung, pembuat peti mati asal Tapanuli Tengah, Sumatera Utara menjual batu meteor Rp26 Miliar. Faktanya hanya Rp200 juta. /Foto: Facebook Josua Hutagalung/Facebook Josua Hutagalung

ISU BOGOR - Baru-baru ini warganet dibuat heboh dengan berita Josua Hutagalung (33) pembuat peti mati di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara menjual batu meteor yang jatuh dikediamannya seharga Rp26 miliar.

Kabar yang menghebohkan itu diberitakan sejumlah media asing, sehingga Josua Hutagalung dibuat sibuk melayani pertanyaan sejumlah awak media dalam negeri.

Saat dikonfirmasi, Josua Hutagalung tidak menepisnya dan memang telah menjual batu meteor itu kepada Warga Negara Asing (WNA) asal Amerika Serikat (AS), tapi harganya Rp200 juta.

"Betul bang, sudah kujual batu itu seharga Rp200 juta kepada seorang bule dari Bali. Jadi bule itu yang datang langsung ke rumah saya dan uangnya langsung dibayar cash," terang Josua saat dikonfirmasi Antara, Rabu 18 November 2020.

Baca Juga: Viral Fenomena Awan Lenticular Mirip Semar Muncul di Tengah Siaga Merapi, Netizen: Mbah Maridjan

Josua menuturkan bahwa batu yang dijualnya tidak keseluruhan melainkan sebagian, dikarekan telah dibagi-bagi kepada keluarga dan tetangganya.

“Jadi tidak semua batu itu saya jual bang, sekitar setengahnyalah bang. Karena sebagian kan sudah saya bagi-bagi juga kepada keluarga".

"Dan masyarakat yang ada di Desa kami ini, dan sisanya saya simpan. Dan di saat pembeli batu itu datang ke rumah, dia juga ikut membawa seng yang bocor bekas timpahan batu meteor yang jatuh itu," ungkapnya.

Batu Meteor yang ditemukan Josua Hutagalung
Batu Meteor yang ditemukan Josua Hutagalung Facebook: Josua Hutagalung

Baca Juga: Viral Fenomena Awan Lenticular di 7 Gunung di Jawa, Ada Tanda Bahaya di Balik Keindahannya

Sementara itu, dikutip dari Daily Mail seorang pembuat peti mati asal Indonesia menjadi jutawan instan ketika sebuah batu meteor senilai £1,4 juta (Rp26 miliar/kurs rupiah saat ini) menghantam atap rumahnya.

Saat itu, Josua sedang mengerjakan peti mati di samping rumahnya ketika batu luar angkasa menghantam beranda di tepi ruang tamunya di Kolang, Sumatera Utara.

Batu tunggal seberat 2,1 kg itu meninggalkan lubang besar di atap seng dan akhirnya terkubur sedalam 15 cm di dalam tanah di samping rumah.

Baca Juga: Fenomena Langit 7 November, Asteroid 2020 TY1 Berdiameter 105 Meter Bakal Menghantam Bumi?

Batu meteor itu dihargai per gram dengan varietas batuan murni termurah seharga $ 0,50 hingga $ 5,00 per gram, dan logam ekstra terestrial langka yang dijual hingga $ 1.000 per gram.

Josua yang berhasil menggali mengatakan, batu meteor tersebut masih hangat dan sebagian pecah saat disentuhnya.

Diperkirakan berumur 4,5 miliar tahun dan diklasifikasikan sebagai Chondrite berkarbon CM1 / 2, varietas yang sangat langka - bernilai sekitar $1,85 juta, atau $ 857 per gram.

Baca Juga: 2 Fenomena Alam di Gunung Merapi Terjadi Berurutan, Awan Lenticular dan Berpotensi Erupsi

"Saya sangat curiga bahwa batu ini memang benda dari langit yang oleh banyak orang disebut meteorit. Karena tidak mungkin seseorang dengan sengaja melemparkan atau menjatuhkannya dari atas," kata Josua.

Penduduk lokal di daerah itu telah mendengar suara ledakan besar yang mengguncang rumah mereka. Puluhan orang telah mengunjungi rumah Josua untuk melihat benda langka tersebut.

"Banyak orang datang, karena penasaran, dan ingin melihat batu itu," katanya.

Baca Juga: Fenomena Awan Lenticular Muncul di Langit Jawa, Antara Keindahan dan Tanda Bahaya

Batu meteor yang diperkirakan berumur 4,5 miliar tahun, bernilai sekitar £1,4 juta. Josua diberi gaji setara dengan 30 tahun gaji untuk batu luar angkasa.

Ayah tiga anak ini mengatakan dia akan menggunakan sebagian uangnya untuk membangun gereja di komunitasnya.

"Saya juga selalu ingin anak perempuan, dan saya berharap ini adalah tanda bahwa saya akan cukup beruntung sekarang untuk memiliki satu," katanya kepada The Sun.

Baca Juga: 3 Fenomena Alam yang Bakal Terjadi Sampai Akhir Oktober, Nomor Tiga Paling Menarik!

Jared Collins yang tinggal di Bali dikabarkan membeli batu meteor tersebut karena dipesan oleh kolektor di AS.

"Ponsel saya menyala dengan tawaran gila bagi saya untuk melompat ke pesawat dan membeli meteorit," katanya.

"Saya membawa uang sebanyak yang saya bisa kumpulkan dan pergi mencari Josua, yang ternyata adalah negosiator yang cerdik."

Baca Juga: LAPAN Sebut Fenomena Lintang Kemukus Merupakan Pantulan Cahaya dari Pembangkit Listrik

Menurut Lunar and Planetary Institute di Texas, AS Collins mengirimkan batu meteor tersebut ke AS dan dibeli oleh Jay Piatek, seorang dokter dan kolektor meteorit dari Indianapolis.

Berdasarkan catatan Lunar Planetary Institute, batu meteor tersebut diklasifikasikan sebagai CM1 / 2 carbonaceous Chondrite, varietas yang sangat langka.

Tiga pecahan batu meteor lainnya ditemukan di daerah terdekat ketika jatuh pada bulan Agustus - salah satunya ditemukan di sawah kurang dari 3 km dari rumah Josua.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Daily Mail ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah