"Tapi diluar dari itu, ghaib menjaga gunungnya kok, manusianya kok nggak. Ada mikro kosmos, ada makro kosmos, itu keduanya harus seimbang," kata Mbah Mijan.
Menanggapi fenomena hilangnya Gibran di Gunung Guntur, Den Ananda juga memiliki pendapat yang sama.
Baca Juga: Anang Hermansyah Bingung Arsy Marah Seperti Orang Dewasa, Mbah Mijan Ungkap Sosok Mistis Ini
"Bahwa anak seusia Gibran ditinggal teman-temannya di gunung di dalam tenda, tanpa ditemani siapa-siapa, ghaib itu punya kasih sayang juga, ada yang baik ada yang jahat," ungkap Den Ananda.
Hanya sejauh ini, kata Den Ananda, di gunung tak sedikit yang menyayangi manusia. Tapi, jika manusianya 'edan', maka banyak makhluk ghaib yang membenci juga.
"Ghaib itu nggak suka, semakin kita positif, pasti ada yang menolong, walaupun kita tersesat di jalan," ungkap Den Ananda.***