Pakar Sebut Potensi Gempa Megathrust dan Tsunami Raksasa Ancam Selatan Jawa, Denny Darko: Juga Jakarta

- 19 Agustus 2021, 22:04 WIB
Ilustrasi tsunami. Pakar Sebut Potensi Gempa Megathrust dan Tsunami Raksasa Ancam Selatan Jawa, Denny Darko: Juga Jakarta
Ilustrasi tsunami. Pakar Sebut Potensi Gempa Megathrust dan Tsunami Raksasa Ancam Selatan Jawa, Denny Darko: Juga Jakarta /Pexels/GEORGE DESIPRIS

ISU BOGOR - Ahli Tarot Denny Darko menyebut ramalan yang disampaikan ahli dari ITB sangat terpercaya karena didasarkan pada multidisiplin keilmuan yang ditemukan pada 2016.

"Saat terjadinya Tsunami dan ini adalah tsunami deposit, nama inggrisnya seperti itu atau jejak endapan tsunami Pangandaran yang pernah terjadi karena gempa besar di tahun 1524 hingga 1596," kata Denny Darko.

Jadi, lanjut Denny Darko, ramalan Tsunami ini adalah sesuatu yang pernah terjadi, terus kemudian ada endapannya dan memungkinkan akan terjadi lagi.

Baca Juga: Denny Darko Ramal Tsunami Setinggi 29 Meter Terjadi: Ini Menghasilkan Sesuatu yang Sangat Mengejutkan

"Dan tim riset ini semua sudah berkumpul mengumpulkan data dan mencoba untuk melakukan simulasi yang semuanya dibasiskan kepada garis pantai yang ada di bagian selatan pulau Jawa, yang langsung menghadap ke samudera Indonesia dan menghasilkan sesuatu yang sangat mengejutkan," ungkap Denny Darko.

Bahkan, lanjut Denny Darko, jika benar terjadi maka ini sesuatu hal yang mengerikan

Tapi tetap, karena potensi gempa dan tsunami memang sudah ada di Indonesia, seperti Jepang yang kerap diguncang 2 minggu sekali.

Baca Juga: Ramalkan Tsunami Raksasa Setinggi 20 Meter, Denny Darko: Bepotensi Terjadi di Pesisir Selatan Pulau Jawa

"Atau mungkin lebih sering yang akhirnya mereka harus beradaptasi, sebab nggak mungkin dong satu negara pindah semua," kata Denny Darko.

Akhirnya, masyarakat Indonesia memang harus bisa beradaptasi untuk mengetahui kondisi geografis disekitar.

"Setelah ahli ITB melakukan riset, akhirnya menimbang-nimbang, bahwa sebenarnya potensi yang terbesar itu tetap ada di bagian barat pulau Jawa," kata Denny Darko.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 7 Guncang Haiti Barat, Peringatan Tsunami Raksasa Diperkirakan Hantam Pantai Karibia

Alasannya, dikarenakan Indonesia berada di lempengan tektonik, terus bertemu dan memiliki titik yang paling rawan ada di sekitar Jawa bagian barat.

"Ini akan semakin kecil menuju ke timur, seperti pesisir selatan hingga ke timur itu paling memungkinkan besar di barat berjalan kemudian ke timur, terus semakin kecil ke timur," katanya.

Jadi, lanjut Denny Darko mengingatkan dimanapun berada, terutama yang saat ini berada dipesisir selatan Jawa untuk hati-hati.

Baca Juga: Gempa Talaud Sulut Magnitudo 6.2, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan dan Tidak Berpotensi Tsunami

"Tapi ternyata kejadian ini berpotensi untuk daerah lain dan juga Jakarta yang sebenarnya menghadap ke laut Jawa ternyata juga berpotensi," jelas Denny Darko.

Seperti diketahui, baru-baru ini Kepala Laboratorium Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) Heri Andreas meminta masyarakat mewaspadai adanya potensi bencana gempa bumi megathrust selatan Jawa kapan saja terjadi.

Sebab, kata dia, gempa megathrust itu memiliki kekuatan yang sangat besar dan saat ini tengah berada di ujung siklus perulangan (earthquake cycle).

Baca Juga: WHO Telah Peringatkan Pertandingan Piala Eropa 2020 Dapat Memicu 'Gelombang Tsunami' Pandemi Covid-19

"Berdasarkan data Global Navigation Satellite System (GNSS) mengkonfirmasi adanya akumulasi energi di bagian megathrust Selat Sunda hingga Pelabuhan Ratu dan selatan Parangtritis hingga selatan Pantai Jawa Timur," paparnya.

Dari hasil pemodelan, kekuatan gempa yang bisa terjadi mencapai magnitudo (M) 8,7 hingga 9,0 dan bisa diikuti oleh gelombang tsunami hingga 20 meter tingginya.

Gelombang tsunami tersebut bisa sampai di pesisir Jakarta dengan ketinggian 1 meter hingga 1,5 meter. Ketinggian itu, relatif lebih kecil dibandingkan dengan potensi tsunami yang bisa terjadi di bagian selatan.

"Namun demikian fakta saat ini pesisir Jakarta wilayahnya sudah ada di bawah laut hingga minus 1-2 meter, ini artinya potensi tsunami akan lebih besar," ungkapnya.

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x