ISU BOGOR - Presiden Haiti, Jovenel Moise, telah dibunuh di rumahnya oleh sekelompok lelaki bersenjata yang juga secara serius melukai istrinya.
Menurut sebuah pernyataan dan komentar yang dibuat oleh perdana menteri sementara, kabar Jovenel Moise tewas secara tidak wajar itu menggemparkan negaranya.
Berbicara di stasiun radio lokal, Claude Joseph mengkonfirmasi bahwa Jovenel Moise, 53, telah terbunuh, mengatakan serangan itu dilakukan oleh "kelompok komando bersenjata" yang termasuk orang asing.
Di alamat nasional yang disiarkan televisi pada hari Rabu, Joseph menyatakan keadaan darurat di seluruh negeri, dan menelepon untuk tenang.
Menurut beberapa laporan dan video yang diterbitkan di Miami Herald dan di tempat lain, pembunuh Moïse mengaku sebagai anggota Administrasi Penegakan Narkoba AS (DEA) ketika mereka memasuki kediaman yang dijaga.
Baca Juga: Presiden Haiti Jovenel Moise Dibunuh, Saksi: Pelaku Juga Gunakan Granat dan Drone
Dalam video yang beredar di media sosial, seorang pria dengan aksen Amerika terdengar mengatakan dalam bahasa Inggris melalui megafon: "Operasi DEA. Semua orang mundur. Operasi dea. Semua orang mendukung, mundur. "
"Ini adalah tentara bayaran," kata seorang pejabat pemerintah Haiti yang tinggi.