Rocky Gerung Nilai Megawati Keliru Ucapkan HUT ke-100 Partai Komunis China: Artinya Pro Otoritarianisme

- 3 Juli 2021, 14:36 WIB
Kolase foto Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Pengamat Politik Rocky Gerung
Kolase foto Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Pengamat Politik Rocky Gerung /Instagram @presidenmegawati dan @rockygerung.official

"Padahal ibu Mega baru dapat promosi sebagai profesor yang mampu untuk membedakan mana partai yang demokratis dan mana yang nggak. Nanti orang anggap PDIP artinya sama juga ingin jadi partai tunggal mengikuti China," ujarnya.

Disitulah, lanjut Rocky, ucapan yang disampaikan Megawati itu adalah bentuk kekacauan pemikiran. Mungkin mereka yang berdiri dengan Megawati tidak memahami bahwa China itu tidak demokratis.

Baca Juga: Viral Video Megawati Ucapkan HUT ke-100 Tahun Partai Komunis China

"Kalau soal hubungan diplomasi ya biarkan bila perlu dia yang tentukan itu, nggak boleh ibu Mega mengatasnamakan bangsa Indonesia yang mengucapkan ikut bergembira atas otoritarianisme China berarti kita mau ikut, bahkan mungkin kita mau ikut otoriter walaupun tanpa gejala," sindirnya.

Bahkan, kata Rocky Gerung ucapan selamat dari Megawati kepada Partai Komunis China akan dicatat oleh sejarah.
Bahkan, kata Rocky ucapan selamat HUT ke-100 ke PKC ini, pada waktu Pemilu nanti akan ada meme baru.

"Bahwa ibu Mega, padahal baru saja pak Jokowi dibecandain sebagai Lip Service. Sekarang ada bibir baru yang mengucapkan OTG atau Otoriter Tanpa Gejala. Jadi begitu saja akan di meme kan misalkan ibu Mega itu sebenarnya harus dilindungi," kata Rocky.

Baca Juga: Sering Bicara dengan Megawati, Mendikbud Nadiem Makarim Ungkap Filosofi Go Jek dan Gagas Merdeka Belajar

Rocky menduga bukan murni dari Megawati, sebab ucapan tersebut dalam bentuk teks yang dibacakan. Sehingga diduga yang membuat teks ucapan selamat kepada PKC itu dari spin doktor yang terkena virus otoritarianisme.

"Mestinya bu Mega periksa siapa yang nyodorin itu, karena ini skandal sebetulnya. Indonesia negara demokratis mengelu-elukan negara otoriter, kan terbalik-balik," katanya.

Bahkan Rocky mengakui China memang maju secara ekonomi, tapi sistim politiknya otoriter. Pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) hingga saat ini berlangsung di China.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x