Network
ISU BOGOR - Pendakwah Ustaz Abdul Somad (UAS) mengajak warga untuk patungan beli kapal selam pengganti KRI Nanggala 402 yang tenggelam pada Rabu 21 April 2021. Ajakan tersebut di unggah di akun instagramnya dalam bentuk open donasi.
Unggahan UAS patungan beli penganti KRI Nanggala 402 itu menuai beragam reaksi dari para netizen. Ada yang berkomentar malu hingga serius untuk menyumbang dengan cara mentransfer.
"Malu kita ini sebagai warga negara, bangun ibu kota baru bisa, beli kapal selam masa gk bisa,,?," tulis netizen @anangfu di akun instagram UAS @ustadzabdulsomad_official yang dikutip Selasa 27 April 2021.
Baca Juga: Media Asing Soroti Submarine Escape Suit dari KRI Nanggala 402 yang Ditemukan di Laut Utara Bali
"Yg mau nyumbang langsung aja transfer. Yg ga mau gausah julid. Mslh pajak lah segala diomongin.. infrastruktur lah.. biarin aja mereka2 pd korupsi urusan mereka sm Allah semua akan mereka pertanggungjawabkan di hadapanNya. Yg blm pd tau background nya masjid jogokariyan gmn, bisa googling. Mereka punya sistem kas masjid selalu 0. Uang2 infaq masjid selalu segera dikeluarkan utk yg membutuhkan. Skrg negara kita membutuhkan, apa salahnya kita berkorban utk kedaulatan. Jangankan harta, nyawa pun kita rela berkorban utk negara. Yg berbatas dgn harta banyakin doa! Yg julid segera istighfar minta ampun sm Allah..! Yuk ramaikan kita samaw mengharap ridha Allah," tulis netizen lainnya.
Seperti diketahui, ajakan sekaligus pesan moral bernuansa sarkasme yang diunggah UAS ini sebagai wujud kepeduliannya terhadap bangsa Indonesia.
"RAKYAT BERSATU, JAGA KEDAULATAN LAUT KITA. Open Donasi, Patungan Rakyat Indonesia Untuk Pembelian Kapal Selam Pengganti Nanggala 402 Bersama Masjid Jogokariyan Jogja," tulis UAS di akunnya pada Senin 26 April 2021.
Menurutnya, di antara tujuan Negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
"Lautan kita yang membentang luas melebihi daratannya, dari Samudera Indonesia di barat Aceh hingga perairan Papua merupakan bagian dari wilayah negeri kita yang harus dijaga dan dilindungi, beserta kekayaan tak ternilai yang ada di dalamnya," jelas UAS.
Lebih lanjut, UAS menyatakan tugas berat yang selama ini diemban oleh TNI Angkatan Laut menghadapi berbagai tantangan dari kurangnya personel dan armada, luasnya wilayah yang harus dijaga, besarnya kekayaan yang mengundang berbagai kepentingan asing, hingga penyusupan-penyusupan yang terus terjadi.
"Lautan kita yang luas, yang pernah dijaga dengan gagah oleh Laksamana Nala, Pati Unus, Malahayati, Baabullah, dan Nuku; yang pernah diharumkan oleh kegigihan RE Martadinata hingga pengorbanan Yos Sudarso, kini menjadi amanat di pundak kita semua, agar dapat kita wariskan kepada anak cucu kita kelak," ungkapnya.
Maka dari itu, kata UAS, Setelah KRI Nanggala 402 beserta seluruh awaknya yang gugur syahid menjalani 'Eternal Patrol', sudah selayaknya rakyat Indonesia memberikan donasi atau sumbangsih membangun alat utama sistem persenjataan.
"Mari kita seluruh rakyat Indonesia, bahu-membahu mengulurkan tangan dan sumbangsih membangun kekuatan armada laut kita agar kembali berjaya. Kami dari Masjid Jogokariyan, mengajak seluruh putra-putri Indonesia yang berjiwa patriot dan cinta negeri ini, beramal bersama dalam Open Donasi Patungan Penggalangan Dana Pembelian Kapal Selam Pengganti Nanggala 402," kata UAS.
Dalam unggahanya itu, UAS serius mencantumkan nomor rekening khusus pengadaan kapal selam pengganti KRI Nanggala BSM/BSI no.rek 7202002298 atas nama Masjid Jogokariyan*
Konfirmasi via WhatsApp ke: 081311351136.**
