ISU BOGOR - Pengamat Politik Rocky Gerung mendadak bikin heboh jagat maya. Baru-baru ini melalui kanal YouTube nya Rocky Gerung memakai nama depan Muhammad.
Sekedar diketahui, Rocky Gerung dikenal sebagai akademisi non muslim dan kerap melontarkan kritik satire nan pedas kepada pemerintah.
Di thumbnail kanal YouTube Rocky Gerung Official, filsuf ternama tanah air ini memakai nama depan Muhammad Rocky Gerung, pada Minggu 1 November 2020.
Baca Juga: Banyak Desakan Rocky Gerung Dipenjara, Refly Harun Berkisah Nabi Muhammad SAW dan Bahaya Demokrasi
Dalam kanal YouTube nya, ia mensetting fitur notifikasi tayang perdana pukul 17.15 WIB bergambar wajahnya mengenakan peci atau kopiah hitam bercorak dengan sorban merah.
Beberapa jam sebelum tayang perdana yang akan dimulai pukul 17.15, sudah puluhan bahkan ratusan yang menantikan dan berkomentar.
"Masya Allah Masya Allah," tulis netizen Corps Pemburu Buzzer. "Alhamdulillah," komentar Farel Official. Masihi banyak yang penasaran dengan berkomentar "Wait what?," kata Fatiha Fiprina dilanjutkan dengan tulisan "click bait kah??," ujarnya.
Bahkan banyak yakin jika Rocky Gerung serius menjadi mualaf atau masuk Islam "Tidak mungkin beliau main-main," tulis Corps pemburu Buzzer 28. Sebagian besar komentar para subscribernya berkomentar "Masya Allah!! masaAllah!!! Muhamad Rocky Gerung!," komentar Abdu Rohman.
Baca Juga: Luhut Buat Website Omnibus Setelah Dikritik Cucu, Rocky Gerung: Pasti Berisi Pasal Tak Ada Hubungan
Dua jam sebelum tayang di kolom komentar sudah banyak mendoakan bahkan jumlahnya mencapai 104 subcriber berkomentar.
"Amin Amin Ya Robbal Alamin... Semoga Allah melindungi orang - orang yang istikhomah dijalan Allah," komentar MZGZ CHANNEL. "Alhamdulillah amiiiiiiin ya allah ,semoga istiqomah ya bung," tulis Novi Sari.
Entah apa maksud dari Thumbnail atau Cover unggahan video YouTube dengan fitur menunggu tayang itu, yang jelas admin atau Rocky Gerung sendiri bakal menjelaskannya pada pukul 17.15 WIB, Minggu 1 November 2020.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Penantian Kepulangan Habib Rizieq Sudah Jadi Fakta Politik Tanah Air
Sekedar diketahui, seperti dikutip wikipedi Rocky Gerung merupakan lajang kelahiran Manado, Sulawesi Utara, 20 Januari 1959. Dia dikenla sebagai seorang filsuf, akademisi, dan intelektual publik Indonesia.
Ia pernah mengajar di Universitas Indonesia dan merupakan salah seorang pendiri Setara Institute dan fellow pada Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D).
Rocky mulai berkuliah di Universitas Indonesia pada tahun 1979. Ia pertama kali masuk ke jurusan Ilmu Politik, yang saat itu tergabung dalam Fakultas Ilmu-ilmu Sosial, sebelum memutuskan pindah ke jurusan Ilmu Filsafat dan lulus pada tahun 1986.
Baca Juga: Rocky Gerung Bilang Ini, Guru Besar Unair Marah hingga Sebut Nama Yosi, UAS dan Ahmad Dani
Selama berkuliah, Rocky dekat dengan para aktivis berhaluan sosialis seperti Marsillam Simanjuntak dan Hariman Siregar.
Setelah lulus, Rocky kembali ke UI dan mengajar di Departemen Ilmu Filsafat, yang kini tergabung di dalam Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, sebagai dosen tidak tetap hingga awal 2015.
Ia berhenti mengajar disebabkan keluarnya UU No. 14 tahun 2005 yang mensyaratkan seorang dosen harus minimal bergelar magister; sedangkan Rocky hanya menyandang gelar sarjana.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Penantian Kepulangan Habib Rizieq Sudah Jadi Fakta Politik Tanah Air
Ia tercatat mengampu mata-mata kuliah seperti Seminar Teori Keadilan, Filsafat Politik, dan Metode Penelitian Filsafat; ia juga pernah mengajar pada program pascasarjana. Salah satu mahasiswa yang dibimbingnya adalah aktris Dian Sastrowardoyo.
Bersama tokoh-tokoh seperti Abdurrahman Wahid dan Azyumardi Azra, Rocky ikut mendirikan Setara Institute, sebuah wadah pemikir di bidang demokrasi dan hak asasi manusia, pada 2005.
Dalam bidang politik, Rocky bersama Sjahrir dan istrinya, Kartini pernah mendirikan Partai Indonesia Baru (PIB) pada 2002. Meski ikut mendirikan, ia tak aktif di kepengurusan partai.
Baca Juga: SBY Dituding Aktor Demo Omnibus Law, Rocky Gerung: Ga Mungkin Kodok Ijo Temukan Kambing Hitam
Belakangan, Rocky memutuskan keluar dan bergabung dengan Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) pada 2011. Ia didapuk sebagai anggota Majelis Pertimbangan Partai SRI.
Partai tersebut bermaksud mencalonkan Sri Mulyani untuk pemilihan presiden Indonesia 2014. Namun, SRI gagal melewati proses verifikasi administrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sehingga tidak dapat mengikuti Pemilihan Umum 2014.
Rocky juga pernah mengetuai Sekolah Ilmu Sosial (SIS), sebuah sekolah nonformal yang mendidik siswanya untuk memahami realitas sosial secara interdisipliner, di bawah Yayasan Padi dan Kapas yang juga diketuai oleh Sjahrir.
Pengajar di SIS ada sepuluh orang, beberapa di antaranya adalah Arief Budiman, Salim Said, dan Rahman Tolleng. Publik juga banyak bertanya soal agama, karena beberapa kali ia kerap menghadiri diskusi bernuansa Islam di sejumlah pesantren dan perguruan tinggi.***