Makna Tersirat Lukisan Kucing Karya Suparto, Kualitas Emosi Hingga Kasih Sayang

20 Oktober 2020, 19:58 WIB
Lukisan kucing karya Suparto /Galeri Nasional Indonesia


ISU BOGOR - Indonesia dengan kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) serta Sumber Daya Manusia (SDM), sering melahirkan orang-orang hebat dalam bidang karyanya. Salah satu yang menonjol yakni lukisan kucing karya Suparto.

Suparto adalah seniman lukis Indonesia, lahir 19 November 1929 di Yogyakarta. Bakat seninya menurun dari ayahnya, R. Soekotjo, yang juga seorang pelukis.

Berlatar belakang pendidikan Hollandsch Inlandsche School (HIS), dengan pendidikan yang tidak dia selesaikan. Bakatnya melukis telah terlihat sejak kecil. Menjelang usia 15 tahun, berlatih melukis di Keimin Bunka Shidosho Bandung, seangkatan dengan Popo Iskandar.

Baca Juga: LINK Live Streaming ILC Jam 8 Malam Ini di TvOne, Tema Setahun Jokowi - Ma'ruf, Pandemi hingga Demo

Pendidikan dan karirnya:

- Hollandsch Inlandsche School (HIS) tidak tamat.
- Keimin Bunka Shidoso Bandung 1939.
- Di tahun 1945, bersama pelukis Bandung lainnya, Kerton, Barli, Koestiwa, Hendra Gunawan, membuat poster dan melukis di garis depan dalam Gabungan Perjuangan Rakyat di Tasikmalaya.
- Tahun 1947 dia menjadi anggota Seniman Indonesia Muda (SIM) di Solo pimpinan S. Sudjojono.
- Tahun 1950 dia bergabung dalam Gabungan Pelukis Indonesia (GPI) Taman Siswa.
- Bergabung dengan anggota Komite Seni Rupa DKJ untuk masa satu jabatan 1982.

Baca Juga: 3 Karya Seni Rupa Patung Terbaik, Mewarnai Galeri Nasional Indonesia

Sepak terjang pameran:

- Pameran tunggal pertamanya diadakan di Surabaya 1950.
- Pameran lukisan di Indonesia dan mancanegara, diantaranya pameran seni lukis keliling Negara-negara ASEAN 1973-1974.
- 1970 pameran tunggalnya di Jakarta menarik perhatian khalayak dan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pelukis terbaik Indonesia.
- 1971, kemudian dia mengikuti pameran Biennale II di India, di tahun itu juga dia menerima Anugerah Seni Pemerintah Republik Indonesia.

Penghargaan:

- Lukisannya, Anak-anak bermain orkes, sejak tahun 1972 terpanjang di museum PBB di New York, Amerika Serikat.
- Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesi 1971.
- Karya Lukis Terbaik pada Bienalle DKJ 1982.

Baca Juga: Setelah Nama Jalan, Pangeran Abu Dhabi Akan Buatkan Masjid Bernama Jokowi

Karya lukisan:

- Kucing, Bulan Purnama, Bulan Pohon dan Menjangan, dan lain sebagainya

Indonesia memiliki banyak seniman lukis ternama, dan banyak juga karya yang diciptakannya, salah satunya adalah lukisan dengan tema 'Kucing'.
Karya dari Suparto ini, menggambarkan seekor kucing yang memiliki suatu makna. Lalu apa makna yang tersirat dari lukisan kucing suparto?

Karya Suparto dalam judul 'Kucing" 1965, yang dibuat dengan media cat minyak dan kanvas ini, bergaya ekspresionisme dalam corak dekoratif naif. Lukisan ini mengungkapkan sosok kucing dan anaknya dalam deformasi bentuk yang mengesankan kesederhanaan naif dan karakter yang lembut.

Baca Juga: Malam Ini, Misi Balas Dendam PSG Pernah Dipermalukan Manchester United di Liga Champions

Seperti pada lukisan Suparto yang lain, bentuk-bentuk kucing ini diungkapkan pada garis-garis yang liris, sehingga melenyapkan kesan optis volume tubuh dan lekuk anatominya. Warna-warna pastel yang mantap dengan sapuan membentuk nuansa memberikan sugesti dan daya cekam ekspresif.

Pada tahun 1970an ketika paradigma ekstetik kerakyatan mulai melemah, karya-karya liris individual mendapatkan momentum dalam perkembangan seni rupa modern Indonesia.

Dalam kecenderungan ini selain gaya abstrak menjadi dominan, karya-karya jenis ekspresif, dekoratif, dan surrealis juga berkembang. Dalam momentum ini juga muncul wacana untuk mencari nilai budaya nasional dalam perkembangan seni rupa modern Indonesia. Dalam konteks ruangan dan masa itulah pencapaian estetik dan produktivitas Suparto berada dalam puncaknya.

Baca Juga: BLACKPINK Tampil di GMA, Intip Alasan MAC Cosmetics Gandeng Lisa jadi Global Brand Ambassador

Pada karya ini dapat dilihat bahwa Suparto lebih mengungkapkan kualitas emosi dan persepsinya, dari pada pengamatannya secara objektif pada objek kucing yang dilukisnya. Oleh karena itu, selain mengungkap persepsi, karya ini juga secara simbolis dapat dibaca sebagai pesan kasih sayang dan kelembutan.***

Editor: Chris Dale

Sumber: Galeri Nasional Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler