Soal Menag Yaqut Bandingkan Toa Masjid dengan Gonggongan Anjing, Helmi Felis Minta Jokowi Turun Tangan

24 Februari 2022, 10:35 WIB
Kolase foto Jokowi dan Menag Yaqut /Instagram/jokowi/gusyaqut/

ISU BOGOR - Baru-baru ini, publik di media sosial heboh dengan pernyataan Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas yang membandingkan toa masjid dengan gonggongan anjing.

Pernyataan Menag Yaqut tersebut menuai banyak kontroversi hingga tagar 'Tangkap Yaqut' menjadi trending topik Twitter pada Kamis, 24 Februari 2022.

Salah satu yang menanggapi pernyataan Menag Yaqut soal toa masjid dan gonggongan anjing tersebut yakni seorang Aktivis Media Sosial Helmi Felis.

Baca Juga: Geram Minyak Goreng Langka, Aktivis Ini Ajak Masyarakat Berdoa Agar Jokowi Lengser: Kita...

Melalui cuitannya di Twitter, Helmi Felis meminta agar Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) turun tangan untuk menegur atau mencopot Yaqut dari jabatannya.

Hal ini, kata Helmi, selaras dengan bunyi sila ketiga dari Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia.

Helmi menilai apabila Jokowi berani melontarkan teguran keras untuk Yaqut, maka itu akan menaikkan citranya di kalangan umat Islam.

Baca Juga: Tagar Tangkap Menag Yaqut Menggema di Twitter Gegara Bandingkan Suara Toa Masjid dengan Gonggongan Anjing

"Jika @jokowi perhatikan sila ke 3 Persatuan Indonesia. Tolong Yaqult di tegur atau di copot sekalian," ujar aktivis tersebut dikutip Isu Bogor, Kamis, 24 Februari 2022.

"Ini bisa timbulkan kepercayaan masyarakat muslim pada Jokowi. Bagus untuk naikkan citra Jokowi (bahwa beliau tak ingin hancurkan Islam di Indonesia) Sanggupkah? #TangkapYaqut," sambungnya.

Seperti diketahui, Yaqut banjir kontroversi usai melontarkan argumen soal toa masjid dan gonggongan anjing.

Baca Juga: Penyebab Perang Rusia-Ukraina, Ini Kata Para Analis Politik Luar Negeri

Menag Yaqut dianggap telah melecehkan suara adzan lantaran membandingkannya dengan gonggongan anjing.

Pernyataan kontoversi Yaqut tersebut dilontarkan saat ia berkunjung ke Pekanbaru, Riau.

Dalam pernyataannya itu, Yaqut meminta agar masyarakat muslim mengatur volume toa masjid untuk menciptakan kehidupan beragama yang harmonis.

Baca Juga: Sujiwo Tejo Sebut Khalid Basalamah Benar Meyakini Wayang Haram: Kan Dilindungi Undang-undang

"Kita bayangkan, saya Muslim saya hidup di lingkungan nonmuslim, kemudian rumah ibadah mereka membunyikan toa sehari lima kali dengan keras secara bersamaan, itu rasanya bagaimana?" ucap Yaqut seperti yang dilansir Antara.

"Contohnya lagi, misalkan tetangga kita kiri kanan depan belakang pelihara anjing semua, misalnya menggonggong di waktu yang bersamaan, kita terganggu tidak? Artinya semua suara-suara harus kita atur agar tidak menjadi gangguan," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler