ISU BOGOR - Baru-baru ini, pendakwah Oki Setiana Dewi banjir kontroversi gara-gara sebuah ceramahnya yang menyinggung soal KDRT.
Oki Setiana Dewi seketika trending di media sosial lantaran cuplikan video ceramah soal KDRT tersebut viral.
Lalu, apa sebenarnya isi dari ceramah KDRT Oki Setiana Dewi yang sedang ramai diperbincangkan tersebut?
Baca Juga: Ustadzah Oki Setiana Dewi Mendadak Banjir Kontroversi, Ceramahnya Dianggap Menormalisasi KDRT
Diketahui, isi ceramah Oki itu sebenarnya menyinggung soal aib keluarga yang lebih baik ditutup dan tidak diumbar kepada siapapun, termasuk anggota keluarga lain.
Dalam ceramahnya, Oki menceritakan kisah pasangan suami istri di Jeddah yang sedang bertengkar hebat.
Sang istri terkena KDRT suaminya, ia dipukul hingga menangis.
Kemudian, datang kedua orang tua sang istri, namun wanita itu tidak mengadukan perbuatan suaminya kepada ibu dan ayahnya.
Si istri malah menutupinya dan mengatakan bahwa ia menangis gara-gara rindu kepada orang tuanya.
"Ya Allah Ini istriku pasti ngadu sama mertuaku bahwa tadi dipukul, orang tuanya nanya kepada si perempuan Ini, anakku kenapa kok kamu nangis matanya sembab gitu," ujar Oki dalam ceramahnya.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Akan Melahirkan Sebentar Lagi, Krisdayanti Sebut Dirinya Pasrah: Udah Tinggal...
"Istrinya mengatakan, ibu ayah ya Allah aku tuh tadi berdoa sama Allah, aku rindu sama ibu sama ayah udah lama nggak ketemu aku tuh nangis karena rindu sama ibu sama ayah," lanjutnya.
Sang suami yang mendengar hal itu pun tertegun, ia tak menyangka bahwa istinya bakal menutupi aibnya tersebut.
Alhasil, kejadian tersebut membuat sang suami sadar akan perbuatannya dan semakin mencintai istrinya.
Namun, dalam ceramahnya, Oki mengatakan bahwa perempuan yang sedang sakit hati itu biasanya lebay dan gemar melebih-lebihkan cerita.
Pernyataan itulah yang membuat Oki banjir kontroversi, ia dinilai telah menormalisasi KDRT dengan korban yang memilih diam saja menutupi keburukan pihak yang bersalah.
"Kan perempuan kadang-kadang suka lebay, ceritanya nggak sesuai kenyataan dilebih-lebihkan gitu, orang kalau lagi marah kalau lagi sakit hati ceritanya kan suka dilebih-lebihkan biasanya," tutur Oki.
"Jadi nggak perlulah cerita-cerita yang sekiranya membuat kita menjelek-jelekkan pasangan sendiri," pungkasnya.***