Wajib PCR Penerbangan Dibatalkan, Luhut: Kita Mau Super Hati-hati atau Kembali ke PPKM

10 November 2021, 12:37 WIB
Wajib PCR Penerbangan Dibatalkan, Luhut: Kita Mau Super Hati-hati atau Kembali ke PPKM /Youtube Deddy Corbuzier

ISU BOGOR - Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan wajib tes PCR untuk penerbangan dalam dan luar negeri sudah dibatalkan.

"Sebenarnya sudah saya jelaskan kemarin, saya kan latar belakang tentara, jadi saya selalu konservatif melihat itu, artinya bahasa militer kita bertahap, bertingkat dan berlanjut," ungkap Luhut di Channel Youtube Deddy Corbuzier, Rabu 10 November 2021.

Jadi, lanjut Luhut, jangan semua mentang-mentang kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia sudah bagus, kemudian pengendalian lewat tes PCR untuk penerbangan langsung dibebaskan.

Baca Juga: Sindir Luhut soal Konsistensi Pemerintah, Susi Pudjiastuti Panggil Epidemiolog dan Ahli Komunikasi

"Iya betul (kasus COVID-19) sudah turun, di operasi militer juga banyak begitu, sudah selesai nih, jadi kita rileks, tahu-tahu justru disitu serangan itu," ungkap Luhut.

Maka dari itu dalam perang melawan COVID-19 ini, kata Luhut, sama juga agar tidak lengah. Sebab, Delta varian ini tidak mengerti dengan prilaku da karakternya.

"Jadi sekarang kita lihat, tiba-tiba UK (United Kingdom atau Inggris) sudah ada varian Delta A.Y 4.2 sudah masuk di Malaysia," kata Luhut.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Luhut Jujur Terkait Bisnis PCR: Beda dengan Erick Thohir yang Mengerahkan Buzzer

Bahkan menurut Luhut, di Malaysia sudah ditemukan genome sequencing-nya. Bahkan, Luhut mengklaim telah melaporkan kondisi tersebut ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pak kita harus terus berhati-hati pak ini, kita nggak tahu, kita punya genome sequencing juga, tapi apakah bisa masuk, karena banyak yang dari Malaysia orang Indonesia, masuk ke mari," ungkap Luhut.

Luhut menjelaskan bahwa lebih bagus Indonesia hati-hati, tapi ada pertimbangan lain akhirnya sekarang dibatalkan wajib tes PCR untuk penerbangan.

Baca Juga: Luhut dan Erick Thohir Diduga Berbisnis PCR, Rocky Gerung: Kabinet Pencari Rente

"Tapi saya bilang, pak kita nanti menjelang natal dan tahun baru (Nataru) perlu dipertimbangkan," ungkap Luhut.

Setelah wajib PCR dibatalkan untuk penerbangan, kata Luhut, lihat saja nanti. Sebab, pergerakan masyarakat yang mobilisasinya terlalu besar tanpa ada pemeriksaan dan pengendalian sama saja penyakit berpindah dengan cepat.

"Kita mau super hati-hati atau kembali lagi ke PPKM. PPKM itu satu minggu kita rugi Rp5,2 triliun, lapangan pekerjaan yang hilang berapa banyak, orang yang nggak kerja berapa banyak," jelas Luhut.

Baca Juga: Politikus PDIP Sebut Gelombang 3 Covid-19 Mulai Menerjang, Fahri Hamzah: Apa karena PCR-nya Murah Bro?

Menurut Luhut, kondisi tersebut akibat PPKM merupakan harga yang sangat mahal. Sekarang Indonesia sudah lumaya baik.

"Kita pelihara dulu deh, tenang, tunggu gitu, jadi jangan terus berpikir negatif. Sekarang ngomong ini kan karena sudah tenang gini ya," ungkap Luhut.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler