ISU BOGOR - Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya membahas soal vaksin yang kini sedang digencarkan oleh pemerintah.
Dalam video unggahan YouTube-nya berjudul "Vaksinasi Bagian dari Jihad, Benarkah?", Buya Yahya mengatakan bahwa soal vaksin harus kembali kepada tujuan dari vaksin tersebut.
"Terlepas dari benar tidaknya, isinya, kebohongan, dan sebagainya, itu bukan urusan," kata Buya Yahya dikutip Isu Bogor, Minggu 18 Juli 2021.
Baca Juga: Berkurban atas Nama Orang Tua Apakah Tetap Mendapat Pahala? Ini Jawaban Buya Yahya
Buya Yahya menjelaskan, vaksin tujuannya adalah untuk menjaga agar orang itu tidak terjangkit dengan penyakit tertentu.
"Biar pun dalam vaksin sendiri ada mudhorotnya, tapi untuk menghindari mudhorot yang lebih gede adalah diperkenankan dalam syariat.
"Sebab jika ada dua mudhorot yang datang pda kita, maka yang kita ambil yang lebih ringan," terangnya.
Baca Juga: Buya Yahya Sebut Pasien Covid-19 yang Meninggal Tetap Syahid walau Tak Dimandikan, Ini Penjelasannya
"Jadi, vaksin pada dasarnya adalah sah, karena untuk menghindarkan daripada muhdorot," tambahnya.
Adapun terkait masalah isu di balik vaksin yang macam-macam, itu bukan urusan.
"Saya tidak punya kapasitas untuk bicara itu," ujar Buya Yahya.
Baca Juga: Kekebalan Tubuh dari Vaksin COVID-19 Dapat Bertahan Berapa Lama? Ini Penjelasan Para Ahli
"Jadi sperti itu, maka itu dikembalikan pada ahlinya. Apa kata dokter. Saya gak sah, kalau saya mengatakan gak bermanfaat, siapa saya," lanjutnya.
Ia mengatakan bahwa dirinya bukan seorang dokter.
"Tanyakan dokter. Kalau dokter mengatakan manfaat apalagi dokternya disuntik vaksin, berarti gak ada masalah," tuturnya.
Sebab, kata Buya Yahya, kalau memang dokter mengerti berbahaya tidak mungkin dia divaksin.
"Dokter sendiri divaksin. Dia mengatakan begitu dan dia orang yang bisa kita percaya. Kita divaksin gak ada masalah. Semuanya kita serahkan pada Allah SWT," pungkasnya. ***