ISU BOGOR - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani memberi sinyal bahwa masa PPKM Darurat akan diperpanjang selama 6 minggu.
Kabar itu telah membuat warganet riuh di media sosial (medsos) Twitter hingga kata PPKM 6 minggu masuk barisan trending topik di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Rocky Gerung sebut Sri Mulyani pesimis karena tak sejalan dengan pernyataan Luhut yang mengatakan Covid-19 terkendali
Baca Juga: Sentil Jubir Presiden, Komika Bintang Emon Kutip Pernyataan Luhut soal Covid-19 Indonesia Terkendali.
"Pak Luhut mengatakan terkendali, sementara Sri Mulyani bilang kita udah siapin, artinya tidak akan terkendali kan," kata Rocky Gerung dikutip Isu Bogor dari kanal YouTube FNN, Rabu, 14 Juli 2021.
"Jadi bagaimana batasnya orang percaya, oke kalo terkendali seharusnya Sri Mulyani ungkapkan sesuatu yang optimistis, tapi Sri Mulyanu pesimis kan," sambungnya.
Lebih lanjut, Rocky Gerung mengatakan bahwa tindakan Sri Mulyani yang menyiapkan rencana darurat itu semakin menunjukkan bahwa ia pesimis akan pengendalian pandemi Covid-19 ini.
Baca Juga: Sebut Cara Komunikasi Luhut Arogan, Dosen Hensat Ajak Menko Marves Tersebut Diskusi
"Karena yang menyiapkan rencana darurat dia pesimis bahwa pengendalian itu bisa berhasil," ujar pengamat politik tersebut.
Dengan kata lain, lanjut dia, Sri Mulyani sebenernya memberi sinyal kepada para penggali kubur untuk siap-siap gali makam lagi.
"Sri Mulyani sebenarnya bilang siap-siap gali makam lagi, jadi itu artinya kan, siapin lahan lagi tuh," ujar Rocky Gerung
Baca Juga: Soroti Penanganan Covid-19 di Indonesia, Fiersa Besari Beri Pesan Menohok Ini untuk Pemerintah
Ia juga menyampaikan hal semacam itu yang membuat dunia internasional melihat Indonesia tidak serius dalam menangani Covid-19, tidak mau lockdown dan enggan meminta bantuan pada mereka.
"Kan kalo pak Luhut bilang terkendali mustinya para penggali kubur itu tidurnya lebih nyenyak karena bebannya ada pada mereka," ujarnya.***