Komika Mongol Stres Sempat Teliti Covid-19: Orang Gila Tak Ada yang Pakai Masker dan Selalu Jaga Jarak

24 Juni 2021, 13:40 WIB
Pelawak Mongol Stres Sempat Teliti Covid-19: Orang Gila Tak Ada yang Pakai Masker dan Selalu Jaga Jarak /Tangkapan layar YouTube Deddy Corbuzier

ISU BOGOR - Pelawak atau Komika Rony Imannuel atau biasa dipanggil Mongol Stres mengaku sempat meneliti orang gila yang tak terkena Covid-19.

"Orang gila tak ada yang pakai masker sampai hari ini, nah Mongol teliti ternyata orang gila selalu jaga jarak," ungkap Mongol Stres dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier, Kamis 24 Juni 2021.

Lebih lanjut, Mongol mengatakan sepanjang penelitiannya melihat tidak pernah ada orang gila yang jalan berdua.

Baca Juga: Covid-19 di Bogor Raya Mengganas, Kasus Meninggal Tembus 385 Orang

"Orang gila mau ngomongin apa kalau jalan berdua, orang dua-duanya sedeng, iya kan," tanya Mongol.

Maka dari itu, Mongol mengajak masyarakat agar tidak terpapar Covid-19 lakukan seperti apa yang dijalani orang gila yaitu jaga jarak.

"Itulah salah satu cara agar tidak terpapar Covid-19 yaitu jaga jarak, cuma jangan gila," kelakarnya.

Baca Juga: CEK FAKTA: DKI Jakarta Kerahkan Truk untuk Megangkut Jenazah Covid-19

Hanya saja, lanjut Mongol, kadang hidup ini diperlukan untuk bersikap gila sehingga menjalaninya tak perlu ribet.

"Orang zaman dulu tidak pernah ribet seperti dalam pola makan nasi merah dan nasi putih karena mengandung karbohidrat, makan aja nasi kuning," ucapnya.

Bahkan, Mongol kembali mengingatkan prilaku hidup orang gila yang tidak pernah terkena diabetes dan kanker.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Mana yang Terbaik? Inilah Alasan Kenapa Pertanyaan Itu Sulit Dijawab

"Kenapa kita yang sehat harus jadi Pe A (gila), kita harus belajar sama orang gila sampai ke negeri China," ucapnya.

Bahkan, Mongol sempat terkena Covid-19 tidak dibawa ribet cukup dengan mengeluarkan Rp378 ribu sudah sembuh.

"Mongol kena Covid-19 tanggal 19 Desember 2020 ketemu seseorang di acara natal buat institusi pemerintah di Balikpapan, 26 Desember nya baru terpapar dan positif Covid-19," jelasnya.

Baca Juga: Daftar 16 Vitamin dan Suplemen untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Selama Terkena COVID-19

Bahkan, pada tanggal 26 Desember 2020 sudah melakukan isolasi mandiri sambil meminum obat dengan dua tablet dengan menebus Rp178 ribu dan bayar dokter.

"Hari ketujuh sembuh, hanya masih ada gejala yang belum sembuh yaitu makan tidak ada rasa banget tapi dikasih obat yang satu papan Rp16 ribu, lalu sembuh," ungkapnya.

Menurutnya yang mahal selama masa pengobatan terkena Covid-19 itu adalah rapid antigennya.

"Rapid Antigen Rp200 ribu, tiga kali rapid Rp600 ribu. Nah sudah begitu rapid antigen belum akurat harus PCR seharga Rp900 ribu dan harus dua kali," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Mongol ingin menyampaikan agar tidak terlalu parno atau takut dan jika ingin berobat langsung ke dokter khusus penyakit dalam.

"Dokter penyakit dalam lebih cocok," jelasnya.

Terkait masih banyaknya orang yang tidak percaya dengan adanya Covid-19, menurut Mongol itu terserah kepada pribadinya masing-masing.

"Hanya saja kalau Mongol pernah terpapar. Kalau boleh jujur antara terpapar itu jujur aja pengen mati karena tidak enak banget, sakit banget dada kita," ujarnya.

Mongol mengaku nafasnya saat terkena Covid-19 itu seperti ada yang sedang menusuk rasanya sakit sekali.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler