China Barat yang berbatasan dengan China, di mana India dan China terlibat dalam pertikaian militer selama lebih dari dua tahun.
Sebagian besar pakar China telah menyoroti bahwa tidak ada tanda-tanda kudeta di luar komentar di media sosial, terutama di kalangan India.
Pakar China Aadil Brar mencatat bahwa Xi kemungkinan dikarantina setelah kembali dari KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), yang akan menjelaskan ketidakhadirannya dari urusan publik saat ini.
Baca Juga: Vladimir Putin dan Xi Jinping Bertemu, Bahas Tantangan Pengaruh Global Barat
Brar juga membagikan data penerbangan yang menunjukkan tidak ada gangguan penerbangan. Dia lebih lanjut membagikan visual briefing publik oleh pejabat senior China, menunjukkan bahwa pemerintah berfungsi normal.
Jurnalis Zakka Jacob menyoroti bahwa Xi memiliki kekuasaan institusional yang kuat atas China yang membuat kudeta tidak mungkin terjadi.
"Banyak desas-desus pagi ini tentang kudeta militer di China. Sejauh ini tidak ada yang kredibel. Kudeta militer tidak mungkin terjadi di China karena Tentara Pembebasan Rakyat berada di bawah Komisi Militer Pusat. Xi, sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis mengepalai CMC. Tentara adalah milik partai, bukan pemerintah," kata Jacob dalam tweet.
Jurnalis dan penulis Ananth Krishnan juga mengatakan sejauh ini tidak ada bukti kudeta.
"Sementara politik China adalah kotak hitam paling hitam, saya tidak menemukan bukti di Beijing hari ini untuk mendukung rumor media sosial mana pun," kata Krishnan di Twitter, mencatat bahwa desas-desus itu telah muncul menjelang pertemuan penting China. Partai Komunis di mana Xi diperkirakan akan mengamankan masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya.