Bupati Bogor Minta Urai Bersama Persoalan Produktifitas di Masa Pandemi Covid-19

- 23 Oktober 2020, 10:10 WIB
Bupati Bogor Ade Yasin saat meninjau UMKM Tanaman Hias, Taman Sari, Kabupaten Bogor.*
Bupati Bogor Ade Yasin saat meninjau UMKM Tanaman Hias, Taman Sari, Kabupaten Bogor.* /Kominfo Kabupaten Bogor

ISU BOGOR - Bupati Bogor, Ade Yasin mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengurai persoalan dan mencarikan solusi jika ada sesuatu yang menghambat produktifitas hingga berdampak terhadap ekonomi di masa pandemi ini.

Hal tersebut diungkapkan Ade Yasin saat melihat dan dialog dengan potensi tanaman hias Kabupaten Bogor di kawasan Sukamantri, Tamansari.

Ade Yasin mengungkapkan, ingin mengetahui bagaimana kondisi penjualan tanaman hias di tengah pandemi Covid-19 dan apa saja yang menjadi kendala para petani.

Baca Juga: 208 Anak di Indonesia Meninggal Karena Corona

"Mari kita urai bersama jika ada masalah atau ada kendala yang menghambat produktifitas para penggiat tanaman hias" Beber Bupati Bogor Ade Yasin.

Yang kita tahu, pandemi Covid-19 berdampak pada semua sektor, tetapi ternyata tidak untuk tanaman hias. Penjualan tanaman hias justru mengalami peningkatan di masa ini, omsetnya bisa sampai 200-300 juta sehari secara keseluruhan di Kabupaten Bogor.

"Di masa pandemi sekarang ini, lagi trend mengurus tanaman, karena banyak orang yang mengalami keterbatasan untuk keluar rumah, ini bukan sekedar hobby tetapi menghasilkan untuk keluarga dan wilayah" Kata Ade Yasin.

Baca Juga: Bupati Bogor Ade Yasin Dukung Demo Buruh Tolak Omnibus Law Cipta Kerja

Dialog yang dihadiri oleh Kepala Dinas Tanaman Holtikultura dan Perkebunan, Dekan Pertanian IPB, Camat Tamansari serta Kepala Desa Sukamantri itu berlangsung hangat.

Ketua Paguyuban Petani Tanaman Hias Sukamantri memfasilitasi para petani untuk menyampaikan kendalanya, beberapa kendala diantaranya adalah stock tanaman untuk diekspor, akses transportasi menuju kesini, serta kurangnya pameran tanaman hias.

Ade Yasin langsung menanggapi hal tersebut dengan menginstruksikan Kadistanhorbun membentuk kultur jaringan untuk mempercepat stock tanaman, dan menginstruksikan Kepala Desa menindaklanjuti apa yang menjadi kendala.

Baca Juga: Bayern Munchen Bantai Atletico Madrid 4-0, Simeone Kehabisan Kata-kata

"Salah satunya dengan menggunakan anggaran Rp1 Miliar untuk satu desa agar dimanfaatkan untuk perbaikan infrastruktur jalan menuju rumah tanaman hias," katanya.

Ade Yasin juga mengajak untuk mengambangkan tanaman hias dan mengapresiasi para petani yang telah sukses mengekspor tanaman hias sampai ke berbagai negara.

"Saat ini udah ekspor ke Europa, Amerika, Jepang, Korea, bahkan ke Afrika. Jadi ini potensi yang luar biasa, patut kita support, karena ini sumber ekonomi daerah, selain pengembangan tanaman ini bisa menjadi agro wisata," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah