Ridwan Kamil: 50 % Rumah Sakit di Jawa Barat Terisi Pasien Gejala Berat Covid-19

- 24 September 2020, 18:44 WIB
 Gubernur Jawa Barat sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Ridwan Kamil mengikuti rapat koordinasi (rakor) bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Republik Indonesia (RI) Luhut Binsar Pandjaitan melalui videoconference dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis 24 September 2020. (Foto: Yogi P/Humas Jabar)
Gubernur Jawa Barat sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Ridwan Kamil mengikuti rapat koordinasi (rakor) bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Republik Indonesia (RI) Luhut Binsar Pandjaitan melalui videoconference dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis 24 September 2020. (Foto: Yogi P/Humas Jabar) /

ISU BOGOR - Gubernur Jawa Barat (Jabar) sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Ridwan Kamil menyebutkan hingga 20 September 2020, dari 320 rumah sakit rujukan, 50,92 persen ruangnya terisi oleh pasien gejala berat Covid.

Hal tersebut diungkapkan Ridwan Kamil dalam rapat kordinasi (rakor) bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Republik Indonesia (RI) Luhut Binsar Pandjaitan melalui videoconference dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis 24 September 2020.

Dikutip IsuBogor.com dari Antara, Ridwan Kamil memaparkan kondisi 320 rumah sakit rujukan Covid-19 se-Jabar per 19 September 2020, tingkat keterisian tempat tidur ruang isolasi disesuaikan dengan gejala.

Baca Juga: Jakarta Tidak Dilonggarkan, Anies Malah Perpanjang PSBB Hingga 11 Oktober

Warna Hijau (untuk pasien dengan gejala ringan) adalah 46,24 persen, Kuning (gejala sedang) sebesar 62,61 persen, dan Merah (gejala berat) sebesar 50,92 persen.

Pada periode 14 hingga 20 September 2020, terdapat beberapa perkembangan yang baik dalam penanganan Covid-19 di Jabar.

Sementara untuk keterisian IGD mencapai 19,04 persen dan ICU sebesar 39,59 persen.

Dari jumlah tersebut, 10 rumah sakit yang merawat terbanyak pasien Covid-19 didominasi oleh rumah sakit di wilayah Bodebek.

Baca Juga: Dedie Sebut Yanwar Sosok Pengayom Hubungan antara Pemkot dan Pemkab Bogor

“Wilayah Bodebek menjadi paling banyak dalam menangani kasus COVID-19 sebesar 80 persen," kata Ridwan Kamil.

"Tingkat kematian akibat Covid-19 (case fatality rate) di Jabar menurun dan angka kesembuhan (recovery rate) pun meningkat," kata Kang Emil, begitu biasa disapa Ridwan Kamil saat mengikuti rakor.

Ia menjelaskan, sebelum ada koordinasi dari Menko Markes, tingkat kematian akibat Covid-19 di Jabar 2,4 persen, sekarang di angka 1,88 persen, sementara recovery rate sebelumnya di angka 53 persen, sekarang sudah membaik menjadi 59 persen.

Baca Juga: UPDATE: Sehari Covid-19 di Kota Bogor Bertambah 23 Orang

"Kondisi ini tentu menjadi penyemangat bagi tim yang sekarang dikoordinasikan oleh Pak Menko," lanjut Kang Emil.

Dari periode tersebut, ia mengungkapkan, terdapat tiga daerah Zona Merah (Risiko Tinggi) di Jabar, hanya satu dari wilayah Bodebek yakni Kota Bekasi, sementara dua lainnya adalah Kabupaten Karawang dan Kota Cirebon.

Terkait pergerakan masyarakat, ia menjelaskan bahwa meski terdapat penurunan pergerakan di destinasi wisata dan hotel di Jabar imbas pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta.

Baca Juga: Upacara Pemakaman Suami Bupati Bogor Dilaksanakan Secara Militer dan Tembakan Salvo

Pihaknya terus memantau pergerakan dan kepadatan untuk menghindari penyebaran Covid-19.

"Saya instruksikan kepada Kapolda dan Pangdam untuk melalukan kegiatan inspeksi pengurangan kepadatan di zona-zona tempat makan dan cafe,” ujar Kang Emil.

Ia pun menegaskan bahwa Gugus Tugas Jabar terus fokus memantau kawasan industri, termasuk mendorong perusahaan untuk melakukan pengetesan PCR secara mandiri terhadap karyawannya.

Baca Juga: Ini Riwayat Kesehatan Yanwar Permadi Suami Bupati Bogor Ade Yasin yang Sempat Dirawat di China

Sementara itu, Menko Marves RI sekaligus Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau agar masyarakat tidak berkerumun di tempat makan dan cafe, khususnya di wilayah Jabodetabek.

Terkait dengan okupansi ICU di wilayah Jabodetabek, Luhut mengatakan kondisi terkini cukup tinggi yaitu sebesar 72,7 persen, beberapa wilayah memiliki angka kritis 80 persen termasuk Kota Depok.

“Untuk permasalahan tersebut nanti akan dibantu oleh Kemenkes melalui langkah-langkah yang tepat dalam menurunkan angka-angka tersebut menjadi sekitar 60 persen,” kata Luhut.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x