Kota Bogor Jadi Proyek Percontohan Pembangunan Perkotaan Nasional

- 15 November 2023, 19:57 WIB
ILUSTRASI Kota Bogor
ILUSTRASI Kota Bogor /Bappeda Kota Bogor/

"Iya karena harus diakui banyak juga yang tinggal di Bogor bekerja di Jakarta. Tentu saja konektivitas antara Jakarta dan Kota Bogor itu sedemikian tinggi, sedangkan di satu sisi Kota Bogor luas wilayahnya sekitar 11.000 hektar," katanya di Royal Hotel Bogor, Selasa, 14 November 2023.

Dari luasan tersebut lanjut Sekda, 85 hektar merupakan area Kebun Raya Bogor ditambah dengan luasan hutan Cifor, sehingga cakupan yang bisa diisi oleh warga sebagai pemukiman tidak begitu besar.

Baca Juga: Lantik Pejabat Pemkab, Bupati Bogor Iwan Setiawan Ingatkan Bekerja Normatif: Namun Harus Inovatif

"Dari total luas wilayah pemukiman 45 persen sudah padat oleh pemukiman-pemukiman yang tertata yang dibangun oleh developer dan pemukiman yang tidak teratur yang dibangun oleh warga sendiri. Jumlah permukiman yang teratur di Kota Bogor ini jauh lebih kecil," sebutnya.

Berkaca pada negara lain, hampir di seluruh kota di dunia 70 persen perkotaan menjadi wilayah urban terlepas karena faktor urbanisasi atau memang wilayah tersebut yang membentuk kotanya sendiri menjadi urban.

Persoalan ini pun yang dihadapi oleh Kota Bogor dimana pertumbuhan penduduk meningkat yang berdampak pada meningkatnya wilayah wilayah slum area

Dalam menghadapi tingginya pergerakan masyarakat dengan peningkatan jumlah kendaraan namun akses jalan tidak banyak bertambah ada beberapa hal yang dilakukan oleh Kota Bogor.

Diantaranya melakukan penataan pedagang kaki lima dengan pembinaan, pembenahan sistem transportasi, menata kota dengan pembangunan infrastruktur berkelanjutan, serta melakukan mitigasi dan survei untuk mengantisipasi bencana alam sehingga mempunyai ketahanan terhadap bencana alam.

Syarifah berharap dengan dijadikannya Kota Bogor sebagai pilot project yang didukung oleh berbagai tenaga ahli bisa memberikan masukan kepada Kota Bogor dalam menyusun perencanaan kota.

"Karena kami pun sedang menyusun rencana pembangunan daerah 2025-2026 kemudian Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 dan Rancangan Teknokratik RPJMD dan juga RKPD 2025. Tentu saja serangkaian dokumen perencanaan ini menjadi bantuan fasilitasi NUDP melalui CIP menjadi masukan berharga bagi kami ketika kami menyusun perencanaan," ujarnya.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah