Hal itu disampaikan Syarifah dihadapan ratusan pendukung para finalis yang turut serta meramaikan acara yang dilaksanakan di IPB International Convention Center, Sabtu 2 September 2023. Pembukaan malam Grand Final Pasanggiri Moka 2023 ini diisi dengan penampilan tarian tradisional dan musik tradisional serta penampilan dari 30 finalis.
"Kami dari Pemkot berharap ke 30 ini dan juga Moka sebelumnya karena ada paguyubannya, kita berharap ini jadi agent of change, menjadi duta-duta Kota Bogor," ungkap Syarifah.
"Karena tidak mungkin pemerintah berjalan sendiri. Tidak mungkin kita para orangtua tidak ada regenerasi untuk selanjutnya mempromosikan Kota Bogor, maka ini adalah agent of changenya Kota Bogor," sambungnya.
Baca Juga: Paparkan Tingkat Kepuasan Warga Kota Bogor, Dedie Rachim: Insya Allah Istiqamah
Kemajuan suatu bangsa, suatu negara atau daerah saat ini tidak hanya dilihat dari cadangan sumber daya alamnya, tapi juga bagaimana suatu negara wilayah memiliki identitas dan pengembangan pariwisatanya.
Seperti halnya Kota Bogor, saat ini sebagian besar penghasilan Kota Bogor dihasilkan dari perdagangan dan jasa yang didalamnya termasuk pariwisata.
"Karena dengan pariwisata bisa mengembangkan semuanya. Daerah yang mengunggulkan wisata daerah itu tidak boleh kotor, tidak boleh banyak sampah karena itu akan ada propaganda negatif," jelas Syarifah.
"Tidak boleh ada macet, tidak boleh ada pencemaran lingkungan. Jadi yang disampaikan finalis moka ini adalah pemikiran-pemikiran ke depan sebagai agent of change," tambah Syarifah.
Baca Juga: Rayakan HUT Ke-74, Korem 061 Suryakencana Gelar Gebyar UMKM di Alun-alun Kota Bogor
Seperti yang disampaikan oleh para finalis Moka 2023 dalam Q&A yang merupakan babak akhir dari Grand Finalis. Para peserta menyampaikan gagasan dan pemikirannya tentang menjaga lingkungan, merawat kebudayaan, sistem transportasi, pengembangan diri, pengembangan anak-anak muda dan sebagainya.