Bima Arya Sebut 27 Pegawai Puskesmas di Bogor yang Positif Covid-19 Itu dari Klaster Rumah Tangga

- 12 Agustus 2020, 17:34 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat melantik 348 pejabatnya di halaman Balaikota Bogor, Kamis, 6 Agustus 2020. Dalam kesempatan itu Bima Arya meminta pejabatnya memenangkan perang melawan Corona Virus Disease (Covid-19) di Kota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat melantik 348 pejabatnya di halaman Balaikota Bogor, Kamis, 6 Agustus 2020. Dalam kesempatan itu Bima Arya meminta pejabatnya memenangkan perang melawan Corona Virus Disease (Covid-19) di Kota Bogor. /Iyud Walhadi// Prokompim

ISU BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan ada delapan Puskesmas yang 27 pegawainya orang positif Covid-19 terdiri dari dokter, bidan dan beberapa petugas non medis, seperti juru parkir, resepsionis.

Ia menegaskan, belum tentu mereka tertular dari para pasien berobat ke fasilitas layanan kesehatan masyarakat tingkat pertama milik Pemkot Bogor yang ada di kecamatan itu.

"Ada beberapa yang tertular di keluarganya sendiri. Jadi, ini sebetulnya penularan yang masih dalam klaster rumah tangga atau keluarga,” kata Bima Arya.

Baca Juga: Bertambah, Kasus Pegawai Puskesmas Positif Kota Bogor 30 Orang dan 6 Puskesmas Tutup

Bima mengatakan, saat ini Pemkot Bogor tengah menggencarkan swab test massif. Target awalnya 8.000 swab test menjadi 11.000 swab test atau 1 persen dari jumlah penduduk Kota Bogor.

"Nah, saat ini sudah hampir 9.000, targetnya satu bulan lagi tuntas. Dari sini kemudian ditemukan banyak kasus positif dari tempat yang beresiko, seperti kantor dan faskes," sebutnya.

Menurut dia, orang-orang yang ditemukan positif Covid-19 banyak berasal dari faskes OTG (Orang Tanpa Gejala). Ketika di swab ditemukan 27 orang dinyatakan positif yang bekerja di faskes.

Baca Juga: Gaduh, Kontroversi Hastag Salib Dikaitkan Logo 75 Dirgahayu Indonesia

“Sebetulnya protokol kesehatan sudah dijalankan dengan baik. Jadi, ketika melayani warga, berinteraksi dengan pasien APD dipakai lengkap, cuma yang perlu diperbaiki tempat dan memasang APD harus dipastikan steril."

"Ketika tidak bertugas ini harus sama-sama menjaga dengan sesama staf, ketika makan, rapat. Makanya Pemkot mengeluarkan larangan untuk rapat secara tatap muka dalam waktu yang lama, dibatasi maksimal 30 menit dan dihadiri maksimal 20 orang,” katanya.

Atas temuan kasus baru ini, Pemkot akan mengambil langkah menutup 4 puskesmas yang dianggap beresiko atau kategori merah, yaitu orang yang terpapar ada riwayat kontak langsung di puskesmas.

Baca Juga: 27 Pegawai Positif Covid-19, Bima Arya : Tutup Sementara Puskesmas

“Bagi puskesmas yang lain yang ditemukan ada yang positif, tapi tidak bersinggungan dengan pelayanan itu tetap buka, misalnya ditemukan di juru parkir dan lain-lain,” tuturnya.

Saat ini kata dia, masyarakat mulai semakin abai dengan protokol kesehatan di lingkungan kantor, dengan sesama pekerja, di tempat umum sudah tidak ada kewaspadaan lagi. “Itu yang sangat berbahaya, padahal mereka OTG yang bisa saling menularkan,” jelasnya.

Denda tidak menggunakan masker lanjut Bima, adalah salah satu instrumen saja, selain massifnya uji usap ata swab test agar bisa memetakan positif itu dimana saja dan langsung dilakukan mitigasi desinfeksi sembari menggencarkan protokol kesehatan secara masif.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini 12 Agustus 2020, Gemini terdorong libido dan Virgo berpandangan baru

“Kita akan menyasar faskes dan tempat-tempat berisiko, termasuk angkot. Jadi, betul-betul harus waspada dan hati-hati, kita sedang mengalami lonjakan Covid di Kota Bogor yang tidak boleh kita sikapi dengan main-main,” tegasnya.

Tercatat, petugas pelayanan langsung yang terinfeksi berjumlah 13, diantaranya 4 bidan, 2 dokter umum, 3 dokter internship, 2 petugas farmasi, dan 2 petugas analis. Sisanya, tiga petugas penunjang, yakni 1 petugas pendaftaran, 2 sekuriti.

Sementara petugas pelayanan tidak langsung, yakni 1 petugas gizi, dan 2 petugas promosi kesehatan. Selain itu, ada 8 petugas administrasi terdiri dari 3 petugas tata usaha, 1 staf, 2 OB, 1 administrasi, dan 1 bendahara.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah