Dua Hari 24 Kasus Baru Positif, Pemkot Klaim Lonjakan Karena Masif Lakukan Tes Covid-19

- 10 Agustus 2020, 09:00 WIB
Salah satu penumpang di terminal Baranangsiang Kota Bogor menjalani Swab test, Jumat 10 Juli 2020
Salah satu penumpang di terminal Baranangsiang Kota Bogor menjalani Swab test, Jumat 10 Juli 2020 /

 

ISU BOGOR – Dalam dua hari dilaporkan 24 kasus baru lonjakan positif Covid-19 di Kota Bogor. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengklaim bila meningkatnya jumlah kasus karena semakin masifnya tes covid-19 dilakukan.  

Dalam dua hari terakhir, terjadi lonjakan 24 kasus baru pasien terinfeksi Covid-19. Dalam laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor, pada Sabtu kemarin tercatat penambahan 12 kasus dan 3 pasien positif sembuh. Dengan demikian, jumlah pasien positif aktif berjumlah 110 kasus, pasien sembuh 207 kasus, dan meninggal tetap 21 pasien.

Sedangkan data terkini, Minggu 9 Agustus 2020 sore juga terlaporkan 12 kasus pasien baru dan 7 kasus pasien positif sembuh. Sehingga pasien positif aktif berjumlah 115, pasien sembuh 214 kasus, dan meninggal tetap 21 orang.

Baca Juga: Belum Miliki Galeri UMKM, Bupati Bogor Tetap Bangga Ada 7 Ekraf Berkualitas Tinggi dan Berkelas 

Juru Bicara Covid-19 Kota Bogor Sri Nowo Retno menuturkan, peningkatan jumlah positif tidak semerta-merta pemkot abai, Retno menjelaskan, bertambahnya kasus positif dikarenakan masifnya dilakukan Covid tes. Hingga saat ini, pemkot telah melakukan 8.400 Swab test.

Retno menyebut, setiap harinya pemkot secara massif melakukan tes Covid dengan mengambil sebanyak 250 sampel tes  Covid cepat, khususnya di area-area publik. Setelah dilakukan tes cepat rapid, dinas akan melakukan assessment untuk dilakukan swab tes.

“Jadi konsekuensi masif Swab, akan terjadi lonjakan pasien positif. Ketika ditemukan kita isolasi, lakukan tracing jadi kasus naik karena kegiatan aktif kita lakukan swab masif,” papar Retno, Minggu 9 Agustus 2020.

Baca Juga: Bogor Gandeng KPK Terkait Integrasi Data Pajak, Bima Arya: Transparansi untuk Efisiensi 

Sama halnya dengan penemuan 6 klaster di Kota Bogor. Salah satunya, dari swab tenaga kesehatan di rumah sakit Arza. Ia meyakinkan, bila orang-orang yang terpapar itu telah dalam perawatan. Tes Covid diperlukan untuk melakukan upaya-upaya menekan penyebaran, mulai dari kontak pasien positif serta memetakan resiko berpotensi di suatu tempat.

Sama hal dengan, pasien sembuh. Retno menjelaskan, seseorang dinyatakan sembuh apabila telah dua kali melakukan tes Covid lanjutan sebelum hasilnya negatif dan bisa dipublikasikan. Pada masa negatif itu pun, pasien sembuh masih diwajibkan melakukan isolasi secara mandiri.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mempunyai target menguji 11.000 warga Kota Bogor untuk mengambil sampel penyebaran dan penanggulangan Covid-19.Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut, sesuai dengan standar anjuran badan kesehatan dunia (WHO) untuk melakukan uji 1 persen berbanding dari jumlah penduduk. Adapun jumlah penduduk Kota Bogor sudah mencapai diatas 1 juta jiwa.

Baca Juga: Undang Kerumunan, Dedie Imbau Warga Kota Bogor Tak Gelar Lomba 17-an 

"Pemkot Bogor kini mempunyai laboratorium PCR segera beroperasi untuk memenuhi target kita 11.000 swab sesuai standar WHO, yakni 1 persen dari jumlah penduduk.  Sekarang sudah 8.400 swab, mungkin sekitar satu bulan lagi bisa 11.000 ya,” jelas Bima.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah