Untuk mengatasi jangan sampai ada klaster pemerintahan/Balai Kota, ia meminta semua rapat dibatasi maksimal 30 menit dan tidak ada OPD yang melakukan kegiatan dengan mengundang kerumunan, kecuali pembagian bansos dengan protokol kesehatan.
“Saya sendiri memutuskan untuk tidak pernah datang apabila diketahui mengundang kerumunan, karena situasi ini belum normal, tetap hati-hati karena kita orang yang paling berisiko,” katanya.
Baca Juga: Warga Cibuluh Keluhkan Proyek Akses Jalan Masuk OCBD Olympic City Bogor
Pakar Epidemiologi menyatakan puncak Covid-19 di Bogor terjadi di Agustus 2021. Menteri Keuangan pun memprediksi pandemi ini terjadi dua tahun. “Jadi, bersiap-siap untuk bertarung dalam jangka waktu panjang,” kata Bima.
Di sisi lain, saat ini warga mulai abai dengan protokol kesehatan padahal angka positif Covid-19 terus naik. Jadi ini hal yang sangat serius karena penularannya merambah ke perkantoran, pemukiman dan lain-lain.
“Kuncinya kita harus siap-siap dengan strategi jangka panjang. Untuk itu, poin pertama adalah protokol kesehatan, jaga di lingkungan kantor masing-masing, Swab massal, proses dengan cepat PCR,” ujarnya.***