Rumah Pengurus PDIP Bogor Diteror Bom Molotov, Ini Penjelasan Lengkap Polisi

- 28 Juli 2020, 18:43 WIB
Begini suasana rumah Rosenfield Panjaitan pengurus DPC PDIP Kabupaten Bogor usai dilempari benda yang diduga bom molotov, pada Selasa dini hari 28 Juli 2020
Begini suasana rumah Rosenfield Panjaitan pengurus DPC PDIP Kabupaten Bogor usai dilempari benda yang diduga bom molotov, pada Selasa dini hari 28 Juli 2020 /Iyud Walhadi// Itud Walhadi

ISU BOGOR - Kasus pelemparan sebuah benda yag diduga bom molotov di rumah Rosenfield Pandjaitan, kader sekaligus pengurus DPC PDIP Kabupaten Bogor di Puncak, Megamendung, Kabupaten Bogor, Selasa dini hari 28 Juli 2020 higga saat ini masih dalam penyelidikan kepolisian.

Hingga berita ini diturunkan belum jelas apa motif pelemparan tiga benda yang diduga sebagai bom molotov. Pasalnya, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.

Kapolsek Megamendung AKP Budi Santoso saat dikonfirmasi enggan berkomentar banyak dan hanya membenarkan saja. Hal senada diungkapkan Kasubbag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena.

Baca Juga: Bom Molotov di Kantor PAC Megamendung Bogor, PDIP Curigai Ada Gerakan Teror

"Iya benar, saat ini masih dalam penyelidikan," singkatnya saat dikonfirmasi melalui layanan pesan WhatsApp, Selasa petang 28 Juli 2020..

Sementara itu, Rosenfield Pandjaitan selaku pemilik rumah yang menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Politik Hukum dan HAM DPC PDIP Kabupaten Bogor saat ditemui dilokasi kejadian menuturkan peristiwa teror ini baru diketahui sekitar pukul 05.00 WIB.

Rosenfield mengatakan saat kejadian sedang berada di dalam rumah sehingga tidak mendengar adanya ledakan di depan rumahnya. Saat hendak keluar rumah, ia pun terkejut melihat serpihan kaca pintu depan rumahnya berserakan bercampur debu hitam pekat.

Baca Juga: Kantor Dilempar Bom, PDIP Bogor : Jangan Terprovokasi Serahkan Kepada Polisi

"Kejadiannya jam 05.00 WIB jadi pas saya matiin lampu terus pintu dibuka tapi kok lantai rumah ada kaca item kaget juga saat itu," tuturnya kepada awak media seraya menunjukan pecahan kaca dan benda yang diduga bom molotov itu.

Tak puas dengan kondisi itu, ia pun ingin memastikan dengan mendatangi kediaman rumah adiknya yang kebetulan bersebelahan. Setelah diperiksa lagi, ternyata kaca jendela rumahnya pecah dan terdapat bekas kebakaran.

Beruntung, kata dia, dalam kejadian tak ada korban jiwa dalam kejadian pagi tersebut. Namun, kaca jendela depan rumah pecah serta sejumlah kendaraan seperti bagian belakang mobil dan selang motor rusak.

Baca Juga: Kantor PDIP di Megamendung Bogor Mendapat Teror Bom Molotov Orang Tidak Dikenal

"Jadi ada tiga bom molotov yang dilemparkan ke depan rumah yang juga kantor pengurus anak cabang (PAC) Megemandung ini yang 1 enggak pecah yang 2 meledak. Terbakar motor sedikit. 2 lagi di depan garasi itu," ujar pria berambut panjang itu.

Ia mengaku bahwa kejadian ini baru pertama kali terjadi, bahkan sebelumnya tidak ada masalah ataupun ancaman dari warga sekitar. Untuk mengetahui pelaku teror yang menggunakan bahan peledak diduga bom molotov itu, dirinya langsung melaporkan ke pihak berwenang Polsek Megamendung untuk melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi.

Meski demikian, pihaknya menghimbau kepada kader, khususnya pengurus PAC Megamendung untuk tenang dan menunggu hasil penyelidikan kepolisian dalam menyikapi teror tersebut. "Masih diperiksa polisi dan motifnya itu saya enggak tahu itu bagian polisi," tukasnya.

Baca Juga: Sukabumi 2 Kali Gempa Hari Ini, Ini Kecamatan Terdampak

Ditempat terpisah, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono dalam keterangan pers tertulisnya mengutuk keras dan meminta kepada pihak Kepolisian untuk melakukan proses hukum terhadap pelaku.

"Sebagai Partai Ideologis yang menjunjung tinggi hukum diatas segalanya, DPD PDI Perjuangan Jawa Barat menginstruksikan kepada seluruh Jajaran Kader se Propinsi Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bogor untuk tetap bersikap tenang, tidak terprovokasi dan memyerahkan sepenuhnya kepada Pihak Kepolisian," ujarnya.

Tak hanya itu, pihaknya selalu membuka ruang dialog kepada pihak manapun untuk mendiskusikan masalah-masalah rakyat untuk diselesaikan. "Sehingga tidak ada masalah satupun yang tidak bisa diselesaikan dan diharapkan tidak ada kejadian kekerasan serupa lagi ke depannya," katanya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x