Pakar : Penularan Virus Covid-19 Melalui Udara Dimungkinkan

- 10 Juli 2020, 20:50 WIB
Orang-orang menghadiri unjuk rasa bersama partai Liga, partai Saudara Italia (FdI) dan partai Forza Italia (FI) untuk protes terhadap pemerintah pada 4 Juli 2020 di Piazza del Popolo di Roma, saat negara itu memudahkan pengunciannya. ditujukan untuk mengekang penyebaran infeksi COVID-19, yang disebabkan oleh virus corona baru.
Orang-orang menghadiri unjuk rasa bersama partai Liga, partai Saudara Italia (FdI) dan partai Forza Italia (FI) untuk protes terhadap pemerintah pada 4 Juli 2020 di Piazza del Popolo di Roma, saat negara itu memudahkan pengunciannya. ditujukan untuk mengekang penyebaran infeksi COVID-19, yang disebabkan oleh virus corona baru. /TIZIANA FABI/AFP

ISU BOGOR - Saat ini muncul kekhawatiran di masyarakat bahwa virus SARS Cov-2 penyebab Covid-19 juga dapat menularkan lewat udara (airbone) selain penularan langsung dari manusia ke manusia. Pakar medis menilai penularan melalui udara dimungkinkan.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dan Anggota Tim Pakar Medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof. I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengungkapkan, sebagai virus yang menyerang saluran pernapasan, maka potensi untuk menularkan secara aerosol (percikan di udara) tidak bisa diabaikan.

Selama ini, virus SARS Cov-2 hanya dianggap menularkan secara langsung dari orang yang sudah terinfeksi kepada orang lain melalui droplet yaitu percikan cairan dari pernapasan kepada orang lain ketika bicara, batuk atau bersin, jabat tangan, dan lain-lain. Kemudian secara tidak langsung, penularannya bisa lewat alat-alat yang tercemat, seperti telepon, bulpen, meja, buku, gagang pintu, dan lain-lain.

Baca Juga: Polisi Masih Identifikasi Korban Predator Anak Asal Prancis  

Tetapi sebagai virus pernapasan, menurut Mahardika, virus ini berpeluang menular lewat udara. Kemungkinan ini sudah dicurigai sejak awal munculnya virus ini.

“Karena ini tidak hanya melalui droplet makro pada saat orang yang sudah terinfeksi batuk, bersin, atau bicara, melainkan juga muncul mikro droplet yang berpeluang melalui udara,” kata Mardika Jumat 10 Juli 2020.

Jadi, menurut Mahadika, kabar mengenai penularan secara aerosol ini adalah isu lama. Sejak SARS Cov-12 lahir di Wuhan, Tiongkok, penularan secara aerosol sudah tidak bisa diabaikan karena ini adalah virus pernapasan. Oleh karena itu, menurut Mahardika, mestinya kabar ini tidak membuat masyarakat semakin panik.

Baca Juga: Dua Pasien Positif Asal Kota Bogor, Ditangani Detektif Covid-19

Ia menjelaskan, aerosol secara ilmu virologi bukanlah true aerosol atau aerosol sebenarnya yang ditularkan lewat udara atau aliran angin di ruang terbuka. Di mana angin bertiup di situlah virus terjangkiti. Ini tidak terjadi pada Covid-19. Aerosol yang dimaksudkan pada Covid-19 adalah virusnya menginfeksi atau menularkan di situasi ruangan tertutup, seperti bus, perkantoran, restoran, hotel, dan lain-lain yang menggunakan ventilasi buatan serta ber-AC.

Halaman:

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x