Network
ISU BOGOR - Kawasan Puncak-Cipanas pekan ini mengalami peningkatan hunian hotel hingga 70 persen dibandingkan pekan lalu.
Bahkan pengelola terpaksa harus menolak tamu yang datang karena mematuhi aturan yang diterapkan pemerintah, sehingga berimbas naiknya pengunjung villa.
Ketua PHRI Cianjur, Nano Indra Praja mengatakan okupansi meningkat baru pekan ini.
Baca Juga: Atta Halilintar Murka Soal Kehamilan Aurel Hermansyah Disumpahi Netizen: Hukum Tuhan Berat
Baca Juga: Soal Riuh Isu 3 Periode, Ferdinand: Mereka Takut Berhadapan dengan Jokowi
Baca Juga: Raffi Ahmad Diusir Rafathar karena Ganggu Belajar Online: Cuma Dia yang Berani Ngusir Gue
Setelah Cianjur masuk dalam PPKM level 2 dimana sejumlah kelonggaran diberikan termasuk tempat wisata kembali dibuka membuat angka kunjungan kembali meningkat.
"Laporan dari anggota PHRI Cianjur, tingkat hunian meningkat hingga 50 persen, bahkan ada yang mencapai 70 persen," ujarnya.
"Kalau tidak ada penerapan ganjil genap, kemudian hotel di kawasan Puncak-Cipanas akan terisi penuh," lanjutnya.
Namun pihaknya mendukung penerapan yang diberlakukan pemerintah, sebagai upaya menekan euforia warga dari berbagai wilayah untuk berbondong-bondong mendatangi tempat wisata terutama di wilayah Cianjur.
Hal tersebut sebagai upaya menekan mobilitas pendatang yang sulit dikontrol.
"Kita tetap mendukung aturan yang diterapkan pemerintah dan kami siap menjalankan agar tidak menjadi penyebab kembali tingginya penularan Covid-19," ujarnya.
"Saat ini, kami bersyukur roda perekonomian sudah kembali berjalan dan tingkat kunjungan mulai terlihat," lanjutnya.
Baca Juga: Ini Dua Lagu Solo Jungkook BTS yang Masuk 10 Besar Billboard Chart 7 Minggu Berturut-turut
Manager Marcom Le Eminence Hotel, Muhamad Rizky Sutrisna mengatakan minggu ini tingkat hunian di hotel tersebut mencapai 70 persen atau 260 kamar terisi.
Jika tidak ada penerapan ganjil genap di jalur Puncak-Cianjur, dapat mencapai 100 persen karena banyak pesanan yang dibatalkan.
"Kalau tidak ada penerapan ganjil-genap dari 360 kamar yang ada sudah terpesan. namun seratus pesanan dibatalkan karena penerapan ganjil-genap," ujarnya.
"Namun ada untungnya juga sebagian kecil tamu yang menginap memperpanjang sewa kamar untuk menghindari ganjil genap," lanjutnya.
Sementara pengelola villa di kawasan Pacet-Cipanas, kebanjiran pesanan villa sejak dua hari terakhir, dimana dari puluhan villa yang mereka kelola, sebagian besar terisi penuh hingga Minggu.
Sebagian besar penyewa merupakan warga luar kota yang tidak dapat memesan hotel.
"Sejak Jumat, dari 23 vila berbagai tipe yang saya kelola, 15 diantaranya sudah terisi," ujar Hilal pengelola vila di Kecamatan Pacet.
"Sedangkan hari ini, sudah seluruhnya terisi. Selama PPKM baru minggu ini, kami kebanjiran penyewa," lanjutnya.***
